Bahas Isu Kudeta Demokrat, AHY Sebut Ada Kelompok yang Ingin Rusak Hubungan Baik Jokowi dan SBY
Instagram/agusyudhoyono
Nasional

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut isu kudeta Partai Demokrat muncul karena ada oknum yang berniat merusak hubungan baik antara Presiden Jokowi dan SBY. Berikut pernyataan lengkapnya.

WowKeren - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kembali membahas isu kudeta dalam pucuk pimpinan Partai Demokrat. Menurutnya, isu ini muncul karena sejumlah oknum berniat memecah belah pihak Presiden Joko Widodo dan ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Pertama, berupaya untuk mempengaruhi para pemilik suara. Tidak berhasil, mereka mencoba mempengaruhi pengurus DPD dan DPC. Tidak berhasil, mereka mencoba mempengaruhi mantan Pengurus yang kecewa dan mengklaim bahwa itu merepresentasikan pemilik suara," kata AHY seperti dilansir dari Kumparan pada Rabu (17/2).

"Kedua, berupaya mencoba mempengaruhi kita semua dengan mengklaim telah berhasil mengumpulkan suara sekian puluh bahkan sekian ratus suara. Padahal itu hoaks dan tipuan belaka," imbuhnya.

AHY bahkan menyebut para oknum yang terlibat sengaja menggunakan alasan Kongres Luar Biasa (KLB) agar bisa memunculkan calon presiden di pemilu berikutnya. "Yakni kelompok ini sangat menginginkan seseorang sebagai Capres 2024 dengan jalan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat melalui KLB," paparnya.


Lebih lanjut, AHY menjelaskan bahwa Presiden Jokowi tidak tahu menahu tentang keterlibatan bawahannya dalam upaya kudeta tersebut. Menurutnya, oknum tak bertanggung jawab tersebut sangat ingin merusak hubungan baik antara Jokowi dan SBY.

"Saya sudah mendapatkan sinyal bahwa Bapak Presiden tidak tahu menahu tentang keterlibatan salah satu bawahannya itu. Ini hanya akal-akalan kelompok GPK-PD untuk menakut-nakuti para kader. Hubungan Pak SBY dan Pak Jokowi cukup baik. Tapi kelompok ini berusaha memecah belah hubungan yang telah terjalin dengan baik itu," ungkapnya.

Terakhir, lulusan terbaik Akademi Militer tahun 2000 ini mengapresiasi dukungan yang ditunjukkan oleh para kader Demokrat. Khususnya untuk mereka yang menyatakan kesetiaan terhadap kepemimpinannya sebagai Ketua Umum Partai.

"Saya yakin deklarasi terbuka seperti ini makin menguatkan soliditas kader satu sama lain. Sehingga kita yakin benar siapa saja yang benar-benar setia, solid dan bulat tekadnya untuk terus membesarkan partai ini di bawah kepemimpinan Ketum AHY, hasil Kongres V Partai Demokrat 2020 yang sah dan telah mendapatkan pengesahan dari pemerintah," pungkasnya.

Sementara itu, tokoh yang disebut-sebut ingin menjadi capres 2024 melalui jalur Ketua Umum Partai Demokrat adalah Kepala Staf Kantor Presiden Moeldoko. Kendati demikian, Moeldoko telah membantah tudingan tersebut.

(wk/eval)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru