Angka COVID-19 Tembus 50 Ribu, Penerapan Kaltim Steril Dinilai Tak Efektif
Nasional

Angka kasus positif COVID-19 di Kalimantan Timur (Kaltim) terus bertambah pada bulan Februari 2021 meski tak terlalu signifikan.Program Kaltim Steril yang gagas Gubernur Kaltim pun dinilai tidak efektif.

WowKeren - Angka kasus positif COVID-19 di Kalimantan Timur (Kaltim) telah mencapai 50.826 per Kamis (18/2) kemarin. Dari angka tersebut, tercatat persentase kesembuhan mencapai 81,4 persen atau 41.358 kasus.

Angka tersebut rupanya tak berubah banyak sejak 4 November 2020, yakni 81,2 persen. Dalam dua pekan terakhir, Satgas COVID-19 Kaltim mencatat adanya penambahan kasus positif selalu di atas 300 kasus per hari.

Sejak 6 Februari hingga 12 Februari 2021, penambahan kasus berkisar dari 500 sampai 900 kasus per hari. Penambahan tertinggi terjadi pada 10 Februari dan 12 Februari, yakni 984 kasus dan 931 kasus. Sementara yang terendah pada 8 Februari, yakni 344 kasus. Di saat yang bersamaan, kasus sembuh juga relatif sama yaitu, di atas 400 kasus per hari. Angka sembuh tertinggi pada 11 Februari 2021 sebanyak 794 kasus.

Angka tersebut tercatat ketika Gubernur Kaltim mulai memberlakukan [u=https://www.wowkeren.com/berita/tampil/00351127.html[u]Kaltim steril. Masyarakat dilarang keluar rumah selama dua hari, Sabtu dan Minggu pada 6-7 Februari 2021.


Pada pekan berikutnya, 13-18 Februari 2021 terjadi sedikit penurunan kasus harian, tetapi angka penambahan tetap di atas 300 sampai 500 kasus per hari. Penambahan tertinggi pada 18 Februari, yakni 518 kasus. Dalam kurun waktu ini angka tingkat kesembuhan juga tak menunjukkan perubahan baik.

Angka kasus COVID-19 yang tak kunjung turun ini diduga karena minimnya disiplin protokol kesehatan masyarakat. Hal tersebut dilihat dari pergeseran klaster dari sebelumnya perkantoran ke klaster keluarga.

“Kesadaran masyarakat minim. Tidak taat protokol kesehatan. Sudah jarang pakai masker. Sekarang bukan klaster kantor, tapi klaster keluarga,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Padilah Mante Runa, Jumat (19/2). Mudahnya masuk virus ke dalam rumah disebabkan banyak hal.

Selain kunjungan tamu, virus lebih sering dibawa oleh anggota keluarga yang bepergian ke luar rumah. Setelah kembali, tidak menerapkan protokol kesehatan. Seperti, tidak membersihkan diri atau mandi setelah pulang ke rumah, sebelum interaksi dengan anggota keluarga lain.

"Walaupun di rumah kita harus patuh protokol kesehatan," imbau Padilah. "Kalau memang tidak penting jangan keluar rumah agar tak membawa virus ke rumah."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait