KSAD Ungkap Eks Atlet Voli Putri Aprilia Manganang Kerap Jadi Objek Bully
pexels.com/Andrea Piacquadio
Nasional

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI Jenderal Andika Perkasa mengungkapkan bahwa mantan atlet voli putri, Aprilia Manganang sering menjadi objek perundungan atau bullying. Hal ini membuat korban menjadi sosok yang membatasi dirinya sendiri.

WowKeren - Mantan atlet voli putri, Serda Aprilia Manganang, baru-baru ini kembali menjadi sorotan masyarakat Indonesia. Hal ini setelah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI Jenderal Andika Perkasa menegaskan jika Aprilia Manganang bukanlah transgender atau interseks melainkan mengidap hipospadia.

Jenderal Andika mengungkapkan Aprilia Manganang sering menjadi objek perundungan atau bullying. "Excited-nya, ini pengakuan Manganang dia sering lah jadi objek bully-an, tadi yang saya bilang, mungkin dari dia kecil sampai SMA, SMA pun mungkin sampai sekarang pun ada yang nggak punya rem, apa yang dilihat langsung ditanyakan sehingga itu yang membuat Sersan Manganang cenderung menjauh," katanya di Mabes AD, Jalan Veteran, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (9/3). "Tidak seperti kita yang normal bergaul segala macam tapi dia lebih membatasi."

Andika menilai sikap tersebut membuat Aprilia Manganang menjadi membatasi diri. Ia pun berkomitmen untuk mengakhiri masalah yang dialami Aprilia Manganang dengan membantu secara medis.

"Oleh karena itu kami ingin mengakhiri itu semua dan membantu supaya dia tidak lagi," jelasnya. "Tapi juga tidak ingin merekayasa makanya kita gunakan mekanisme scientific dengan menggunakan peralatan medis yang kita punya, maksudnya RSPAD tidak terlalu ketinggalan lah cukup bagus fasilitas kesehatan kami, dari situ kami berangkat dan setelah kami temukan, kita jelaskan, begitu lepas karena itu tadi sekian lama 20 tahun."


Apa yang dialami oleh Aprilia Manganang, kata Andika, memang belum pernah terjadi di TNI AD sebelumnya. Namun, ia berkomitmen untuk membantu para prajuritnya yang mengalami masalah.

"Sejauh pengetahuan saya dan para staf belum ada tapi sebetulnya bukannya kami tidak menemukan hanya kami tidak tahu. Tapi yang jelas kami siap membantu, kami kan disini sebagai pembina untuk para prajurit AD karena kami tidak tahu, karena antara kasus satu dan lainnya berbeda belum tentu kita bisa langsung mengetahui ada satu kelainan," paparnya. "Intinya belum ada sebelumnya tapi kita juga terbuka membantu siapa pun anggota kami yang merasa perlu bantuan apapun itu dan kami pasti berjuang semaksimal mungkin karena mereka prajurit AD dan kami punya kewajiban membantu sejauh kami bisa."

Tak hanya itu, Andika juga menyebutkan jika pihaknya akan turut membantu mengurus administrasi dalam pengubahan nama dan jenis kelamin Aprilia Manganang di pengadilan. "Direktur Hukum AD Brigjen Tetty sudah menyiapkan seluruh dokumen-dokumen untuk membantu Sersan Manganang untuk mendapatkan apa yang diinginkan yaitu kita penuhi syarat-syarat yang ada pada UU 23/2006 tentang administrasi kependudukan dan kita akan ikuti prosedur itu sehingga kita berharap Pengadilan Negeri Tondano akan memberikan dan menetapkan perubahan nama dari nama sebelumnya kepada nama yang akan dipilih Sersan Manganang dan orang tuanya dan juga perubahan status jenis kelamin sesuai pasal 56 dari UU 23 itu," tandasnya.

Sementara itu, Aprilia Manganang mengaku sangat bersyukur karena telah dibantu untuk menjalani proses perubahan jenis kelamin. "Ini momen yang sangat saya tunggu. Saya sangat bahagia," ujar Aprilia Manganang, dikutip dari Kompas, Rabu (10/3). "Saya berterimakasih kepada semua dokter yang sudah membantu saya."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru