Heboh Kelompok Hakekok Diduga Aliran Sesat Ritual Mandi Telanjang Bareng, Sudah Ada Sejak 2009?
YouTube/Explore Pandeglang
Nasional

Kementerian Agama menerjunkan Penyuluh Agama Islam (PAI) untuk mengedukasi penganut aliran sesat Kelompok Hakekok yang menggelar ritual berendam telanjang bersama di Pandeglang, Banten.

WowKeren - Aksi sekelompok warga yang berendam telanjang bersama di sebuah rawa di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, baru-baru ini menghebohkan warga Tanah Air. Polisi setempat dengan segera meringkus 16 pelakunya dan menelusuri motif di balik ritual yang diduga terkait aliran sesat tersebut.

Kementerian Agama (Kemenag) sendiri telah menerjunkan Penyuluh Agama Islam (PAI) untuk mengedukasi penganut aliran sesat tersebut. "Saya bersama teman-teman penyuluh lainnya sudah ke lokasi, melihat langsung bagaimana kondisinya," kata Penyuluh Agama Ciegeulis Kabupaten Pandeglang Mahli Yudin dalam keterangan tertulis di situs Kemenag, Sabtu (13/3).

Mahli menjelaskan jika kegiatan ritual tersebut baru dilaksanakan satu kali, dengan tujuan membersihkan diri dari segala dosa dan menjadikan diri lebih baik. Aliran tersebut mengadopsi dari ajaran Hakekok yang di bawa oleh almarhum Abah Edi, dan diteruskan oleh Arya dengan ajaran Balaka Suta Pimpinan Abah Surya Leuweng Kolot.

"Ke depan kami (penyuluh agama) juga kan melibatkan tokoh agama setempat untuk memberikan pembinaan secara keagamaan dan pendekatan secara kultur budaya terhadap penganut aliran ini," ungkapnya. Aliran Hakekok ini sendiri sudah lama muncul di Pandeglang Banten.


Aliran ini bahkan sudah pernah dikembangkan di padepokan atau majelis zikir di Desa Sekon, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang. "Aliran Hakekok ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2009, waktu itu sampai membuat keresahan warga yang secara spontan langsung melakukan pembakaran padepokan tempat aliran itu. Kami terus berupaya memantau agar hal itu tidak terjadi lagi," paparnya.

Lebih lanjut, saat ini pihak Kemenag telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, pemerintah kabupaten, tokoh agama untuk menangani masalah ini. "Dan kami juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian, pemerintah kabupaten, tokoh agama, dan lainnya, untuk memastikan agar tidak terjadi keributan, dan tindakan main hakim sendiri," tuturnya.

Sebelumnya telah diketahui, polisi menangkap 16 warga Desa Karang Bolong, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Banten, yang tengah melakukan ritual mandi bersama tersebut. Dalam penangkapannya, polisi turut menyita kondom serta beberapa barang yang dijadikan jimat oleh kelompok Hakekok.

Adapula keris hingga kemenyan yang biasa digunakan oleh mereka selama melakukan ritual bugil dengan mandi bareng di sebuah rawa. "Ya, betul. Ada beberapa barang yang kami temukan pada saat pengamanan, di antaranya alat kontrasepsi tersebut," kata Wakapolres Pandeglang Kompol Riky Crisma Wardana dikutip dari Detikcom, Jumat (12/3).

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru