Dinilai Belum Prioritaskan Kiai Untuk Vaksinasi COVID-19, Dinkes DIY Beri Tanggapan Seperti Ini
Pexels/cottonbro
Nasional

Usai dituding tak memprioritaskan kiai dan pesantren dalam vaksinasi COVID-19, Kepala Dinkes DIY Pembajun Setyaningastutie akhirnya memberikan penjelasan seperti ini.

WowKeren - Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (Dinkes DIY) menjawab tudingan anggota DPD RI, Hilmy Muhammad atau Gus Hilmy, yang mengklaim bahwa kiai belum diprioritaskan dalam vaksinasi COVID-19. Kepala Dinkes DIY Pembajun Setyaningastutie menyatakan bahwa vaksinasi ini membutuhkan kerjasama semua pihak yang berkaitan, termasuk kiai dan pesantren.

"Saya prinsipnya satu, saat mereka minta dibantu, kami masukkan data dulu kan itu. Kalau nggak masuk saya mau ngitungnya gimana," kata Pembajun di saat meninjau vaksinasi bagi ASN di JEC, Bantul, Senin (29/3).

Pembajun menjelaskan bahwa proses vaksinasi selama ini berjalan lancar karena kerja sama yang baik dari sejumlah pihak. Terutama karena mereka menyetor data yang tepat, sehingga mempermudah petugas dalam melakukan vaksinasi COVID-19.

"Kan seperti ini (vaksinasi massal ASN) sudah lihat NIK dipanggil sudah ada. Data pertama sudah disetor. Kalau sudah disetor teman-teman (petugas) tinggal masukkan ke aplikasi. Begitu sasaran atau peserta datang tinggal dilayani," imbuhnya.


Lebih lanjut, Pembajun memaparkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kanwil Kemenag DIY. Sayangnya, Kemenag hanya mengusulkan jumlah tanpa menyertakan data spesifik calon penerima vaksin Corona. Hal inilah yang akhirnya membuat vaksinasi kiai dan pesantren menjadi terhambat.

"Kami minta Kanwil Agama mengawal, nah mungkin miss saja. Jadi mereka mengusulkan sekian ribu, ini kan saya tanya ini siapa sekian ribu, masyarakatnya, guru agamanya, atau tokoh agamanya. Kan gitu. Kalau guru, dia guru Madrasah Aliyah masuk ke dalam (vaksinasi) guru," pungkas Pembajun.

Sebelumnya, Gus Hilmy yang dikenal salah satu pengasuh Pondok Pesantren Krapyak Bantul mengatakan bahwa kalangan kiai dan pesantren belum diprioritaskan menerima vaksin COVID-19. Padahal menurutnya, pendataan untuk proses vaksinasi tersebut telah dilakukan sejak awal 2021 lalu. Pihaknya juga belum menemui langkah konkret meski telah berkoordinasi dengan instansi terkait.

"Apakah kiai dan pesantren tidak dianggap penting di Yogyakarta ini? Prioritas vaksinasi untuk mengangkat kembali citra Yogyakarta sebagai kota wisata dan kota budaya, tidak boleh menafikan citranya sebagai kota pendidikan. Menyasar seniman, pedagang, pelaku wisata, tidak boleh menafikan lembaga-lembaga pendidikan, termasuk di dalamnya ada kiai dan pesantren," tegas Gus Hilmy seperti dilansir dari Kumparan.

(wk/eval)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru