BMKG Ungkap Bibit Siklon Tropis 94W Di Papua Berkembang Menjadi Surigae, Ini Bedanya Dengan Seroja
bmkg.go.id
Nasional

BMKG kembali memperingatkan masyarakat untuk waspada dan hati-hati akibat temuannya yang menunjukan bibit siklon tropis 94W di Papua berkembang menjadi Surigae. BMKG menjelaskan bahwa siklon tropis Surigae berbeda dengan Seroja.

WowKeren - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali memberi peringatan terakit dengan siklon tropis. Sebelumnya, BMKG telah memberi peringatan atas temuan bibit siklon tropis 94W yang muncul di sebelah utara Papua.

Baru-baru ini, BMKG mengungkapkan bahwa siklon tropis tersebut telah berkembang menjadi siklon tropis Surigae yang bergerak ke arah barat laut, mendekati wilayah Filipina. Dwikorita Karnawati selaku Kepala BMKG menjelaskan ada perbedaan antara siklon tropis Seroja dengan Surigae. Siklon tropis Surigae terbentuk jauh di wilayah Indonesia, dan intensitasnya tidak akan sekuat siklon tropis Seroja.

Dwikorita menjelaskan akibat dari siklon tropis Surigae membuat terjadinya peningkatan kecepatan angin rata-rata di wilayah utara Sulawesi dan sekitarnya berkisar 8-20 knot. "Akibatnya, saat ini terjadi peningkatan kecepatan angin rata-rata di wilayah Utara Sulawesi dan sekitarnya berkisar 8-20 knot," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (14/4) dilansir dari laman Instgram BMKG, @infobmkg.


Dwikorita juga menerangkan bahwa siklon tropis Surigae diperkirakan akan berkembang menjadi badai tropis kuat, bahkan Typhoon (TY) pada tanggal 16 April. Ia menuturkan bahwa pihaknya akan terus memperbarui terkait perkembangan siklon tropis Surigae.

Sementara itu, Deputi Meteorologi Guswanto menjelaskan bahwa peningkatan kecepatan angin yang ada di utara Sulawesi dan sekitarnya merupakan dampak tidak langsung dari siklon tropis Surigae. Peningkatan kecepatan angin tersebut diperkirakan akan terus meningkat hingga puncaknya pada 18 April.

Selain peningkatan kecepatan angin, Guswanto juga menyampaikan bahwa akan ada hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang mengguyur wilayah tersebut selama satu minggu ke depan. "Sedangkan tinggi gelombang laut akan mengalami peningkatan hingga puncaknya pada 18 April 2021, gelombang ini bahkan dapat mencapai kategori sangat tinggi (4,0 - 6,0 m) di wilayah Perairan Kepulauan Sitaro, Sangihe, dan Talaud, serta Laut Maluku bagian utara," terang Guswanto.

Guswanto menuturkan saat ini BMKG (TCWC Jakarta) terus memantau perkembangan siklon tropis Surigae. Sementara itu, Dwikorita mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati dengan potensi angin kencang, hujan lebat, dampak kelanjutannya seperti banjir.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru