Perekonomian Global Mulai Membaik, Tingkat Ekspor Indonesia Capai Kenaikan Signifikan Di Maret 2021
Pixabay
Nasional

Keadaan perekonomian yang melemah akibat pandemi COVID-19, kini mulai terlihat pulih baik secara global maupun di Indonesia. Di Indonesia sendiri, pada bulan Maret lalu telah mengalami surplus sebesar USD 1,56 miliar.

WowKeren - Pandemi COVID-19 mengakibatkan keadaan perekonomian global mengalami kegoyahan atau penurunan. Di Indonesia sendiri mengalami penurunan perekonomian nasional yang cukup signifikan di tahun 2020. Namun saat ini Indonesia perlahan-lahan mulai bangkit dan pemerintah terus giat untuk bisa kembali pulih.

Moekti Prasetiani Soejachmoen selaku Kepala Ekonom Danareksa mengatakan bahwa perekonomian global sudah mengalami recovery. Hal itu dapat dilihat dari tingkat ekspor Indonesia yang naik hingga mencapai 30,47 persen year on year (yoy) pada bulan Maret 2021.

Moekti mengungkapkan bahwa kenaikan tersebut juga ada di sektor nonmigas seperti minyak kelapa sawit. Kenaikan tersebut bukan hanya berupa permintaan, melainkan juga harganya. Kenaikan harga terjadi di pasar-pasar minyak kelapa sawit dari Indonesia yakni Tiongkok, India, dan Malaysia.


"Ekspor kita yang naik cukup besar yaitu hampir 30,47 persen yoy, dan ini kenaikan juga di sektor nonmigas," ujar Moekti saat dihubungi CNBC Indonesia, Kamis (15/4). "Baik juga karena permintaan, karena ada kenaikan harga, terutama di minyak kelapa sawit, seperti yang kita tahu, kenaikan terbesar tadi ada di minyak nabati kelapa sawit, dan ini juga kenaikan terbesar di negara-negara yang merupakan pasar dari kelapa sawit kita yaitu Tiongkok, India, dan Malaysia."

Lebih lanjut, Moekti juga menyampaikan bahwa angka impor Indonesia juga mengalami kenaikan yakni migas dan nonmigas. Menurutnya, ekonomi Indonesia bergantung pada impor bahan baku dan barang modal. Sehingga kenaikan impor tersebut merupakan pertanda baik karena perekonomian di Indonesia bisa bertumbuh lebih cepat.

"Dan yang menggembirakan adalah impor kita mengalami kenaikan, baik migas maupun nonmigas," terang Moekti. "Karena kita tahu ekonomi Indonesia sangat tergantung oleh impor bahan baku dan barang modal, maka kenaikan impor pada bulan ini juga merupakan indikasi baik bahwa pertumbuhan ekonomi kita ke depannya juga bisa lebih cepat."

Moekti menerangkan kinerja ekspor RI di tengah PMI mitra dagang Indonesia yang juga sudah memperlihatkan perbaikannya adalah saling terkait. Berdasarkan neraca perdagangan bulan Maret 2021 surplus hingga USD 1,56 miliar dan menjadi PMI tertinggi. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa perekonomian telah bergerak pulih, baik secara global maupun di Indonesia.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru