TNI AL Minta Masyarakat Tak Sebar Dan Percaya Hoaks Soal KRI Nanggala-402 Hilang Kontak
pixabay.com/Ilustrasi
Nasional

Peristiwa hilang kontak kapal selam KRI Nanggala-402 memicu sejumlah pihak 'nakal' menyebarkan berita bohong atau hoaks. Kapuspen TNI AL angkat bicara terkait hal ini.

WowKeren - Di tengah peristiwa hilangnya kontak dengan kapal selam KRI Nanggala-402, tersiar kabar bohong atau hoaks pada masyarakat. TNI AL mengimbau masyarakat untuk tak ikut menyebarkan dan mempercayai berita yang bukan merupakan pernyataan resmi dari pihaknya.

Achmad Riad selaku Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI AL berharap tidak ada pihak yang menyebarkan berita bohong atau palsu agar tidak memicu kepanikan bagi masyarakat. Ia juga berharap agar pihak tertentu tidak memberikan analisis sembarangan terkait hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402.

"Saya tegaskan kembali berbagai berita yang disampaikan sudah ditemukan 21 jam itu sebenarnya belum bisa dijadikan sebagai dasar," tegas Riad dalam keterangan pers, Kamis (22/4). "Oleh karena itu, saya berharap tidak membuat analisa dan memberitakan yang mungkin belum dipastikan kebenarannya."

Riad membenarkan bahwa telah kehilangan kontak dengan kapal selam KRI Nanggala-402. "Saya menyampaikan dengan lebih jelas, benar memang ada lost contact KRI Nanggala-402 kurang lebih 60 mile utara perairan Bali," terang Riad.


Lebih lanjut, kronologi awal mula hilang kontak KRI Nanggala-402 adalah pada pukul 03.46 ketika kapal selam itu melakukan penyelaman, kemudian pukul 04.40 melaksanakan penenggelaman peluncur torpedo nomor 8. Saat akan dilaksanakan otorisasi peluncuran torpedo, KRI Nanggala-402 mengalami hilang kontak.

Riad mengungkapkan hilang kotak dengan KRI Nanggala-402 tepatnya pada pukul 04.25. "Yang merupakan komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala 04.25 saat komandan gugus tugas latihan akan memberikan otorisasi penembakan torpedo, di situlah komunikasi dengan Nanggala terputus," pungkas Riad.

Saat ini TNI AL masih terus berupaya untuk mencari kapal selam tersebut. Saat melakukan pencarian, ditemukan adanya tumpahan minyak di sekitar titik awal KRI Nanggala-402 melakukan penyelaman. Hal tersebut diduga sebagai penyebab hilangnya kontak dengan kapal selam.

Kadispenal Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono menduga tumpahan minyak tersebut berasal dari tangki BBM yang mengalami keretakan akibat tekanan air laut ketika menyelam. Meski demikian, banyak pihak yang menghubungkan dengan usia kapal selam tersebut. KRI Nanggala-402 diketahui telah berusia sekitar 42 tahun.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait