Ketua Presidium IPW Neta S Pane Meninggal Usai Positif COVID-19, Politisi Sampaikan Duka
Instagram/habibneta
Nasional

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategi Kepolisian Indonesia, Edi Hasibuan, juga telah mengonfirmasi kabar duka tersebut. Menurut Edi, mendiang Neta adalah sosok yang kritis.

WowKeren - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane dilaporkan meninggal dunia pada Rabu (16/6) hari ini sekitar pukul 10.40 WIB. Mendiang menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Barat.

"Mohon doanya untuk sahabat sekaligus saudara kita Neta Saputra Pane yang telah menghadap Sang Khalik," tutur Yon Moeis, salah satu sahabat mendiang Neta. "Semoga almarhum Neta Saputra Pane diterima amal ibadahnya, diampuni segala kesalahannya, dan dilapangkan kuburnya."

Menurut Yon, Neta sempat dirawat di rumah sakit karena positif terpapar virus corona (COVID-19). "Sempat dirawat karena COVID-19 di RS Mitra Keluarga Bekasi sejak tanggal 5 Juni lalu," ungkap Yon.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategi Kepolisian Indonesia, Edi Hasibuan, juga telah mengonfirmasi kabar duka tersebut. Menurut Edi, mendiang Neta adalah sosok yang kritis.

"Iya benar, kita sampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya," jelas Edi. "Kita kehilangan pengamat kepolisian yang kritis dan banyak memberi masukan dalam memajukan Polri yang semakin baik."


Sejumlah tokoh politik Indonesia turut menyampaikan duka cita atas kepergian Neta. Salah satunya adalah politisi Partai Demokrat, Andi Arief.

"Banyak suka duka dengan Netapane, turut berduka atas kepergiannya," cuit Andi di akun Twitter pribadinya. "Innalillahi wa innailaihi rojiiuun."

Ucapan Duka Andi Arief

Twitter/@Andiarief__

Sebagai informasi, mendiang Neta menjabat sebagai Ketua Presidium IPW sejak tahun 2004 hingga sekarang. IPW sendiri merupakan sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang mengawasi kinerja kepolisian dengan beranggotakan para pengamat, wartawan, pakar, hingga akademisi.

Mendiang Neta sendiri kerap memberikan komentar kritis terhadap berbagai kasus kepolisian sejak dulu. Yang terbaru, Neta menyatakan bahwa kelompok teroris dalam kasus serangan di Mabes Polri pada April lalu ingin menunjukkan lemahnya sistem keamanan markas Polri tersebut di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait