Pemerintah Disebut Atur Ulang Cuti dan Hari Libur Pasca Kasus COVID-19 Melonjak
pixabay.com/Ilustrasi
Nasional

Menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, libur dan cuti bersama tersebut telah dibahas dalam rapat dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.

WowKeren - Kasus virus corona (COVID-19) di sejumlah wilayah Indonesia kembali mengalami peningkatan beberapa waktu terakhir. Pemerintah pun disebut akan mengatur ulang hari libur dan cuti bersama demi menghindari terulangnya lonjakan kasus COVID-19 pasca Lebaran.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, libur dan cuti bersama tersebut telah dibahas dalam rapat dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo. "Sudah ada rapat kemarin dipimpin langsung oleh Bapak Presiden untuk membahas hari-hari libur, baik itu cuti bersama, maupun libur perorangan sampai bulan Desember," tutur Muhadjir, Rabu (16/6).

Muhadjir meminta masyarakat untuk menunggu pengumuman resmi dari pemerintah terkait hasil rapat tersebut. "Hasilnya tunggu nanti akan diumumkan tersendiri. Tapi yang jelas sudah menjadi agenda dari pemerintah, sesuai dengan perintah dari Bapak Presiden," kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) tersebut.


Di sisi lain, Muhadjir sempat berkunjung meninjau rumah sakit di Bandung bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Terkait hari libur, Ridwan Kamil rupanya mengusulkan agar pemerintah pusat meniadakan libur panjang di momen Idul Adha untuk menghindari lonjakan kasus COVID-19 seperti pasca Idul Fitri yang lalu.

"Pemerintah provinsi Jabar merekomendasi kepada pemerintah pusat mohon tidak ada libur panjang berikutnya selama Idul Adha," ujar Ridwan Kamil. "Sehingga peribadahan Idul Adha kami mohon diberi juklak seusai syariat yang wajibnya saja tapi tidak liburnya dan tidak mudiknya karena terbukti libur mudik idul Fitri betul-betul destruktif dalam keterkendalian yang sudah sangat baik selama PPKM Mikro."

Sebelumnya, Ridwan Kamil telah menyatakan bahwa wilayah Bandung Raya masuk status siaga satu COVID-19. Menurut Ridwan Kamil, tingkat keterisian rumah sakit di Bandung Raya sudah di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang di kisaran 60 persen.

Oleh sebab itu, Ridwan Kamil juga meminta agar sekolah tatap muka ditunda saja dari rencana semula pada Juli 2021 mendatang. "Sekolah tatap muka kita tunda dulu," ujar Ridwan Kamil di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Selasa (15/6).

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru