Ribuan RT di Jateng Masuk Zona Merah, Gubernur Ganjar: Saya Minta Harus Lockdown
humas.jatengprov.go.id
Nasional

Menurut Ganjar, kasus COVID-19 di Jateng meningkat dibandingkan pekan sebelumnya. Tercatat kini sudah ada 25 kabupaten/kota di Jateng yang masuk dalam kategori zona merah.

WowKeren - Lonjakan kasus virus corona (COVID-19) terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Salah satunya adalah Jawa Tengah.

Jumlah Rukun Tetangga (RT) di Jawa Tengah yang masuk zona merah risiko COVID-19 dilaporkan mengalami peningkatan yang signifikan. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pun memerintahkan seluruh Bupati/Wali Kota untuk melakukan lockdown di RT yang berisiko tinggi COVID-19.

"Kalau kemarin ada 5.700 RT yang masuk zona merah, hari ini sudah 7.000 lebih. Maka saya minta harus lockdown," tegas Ganjar usai rapat penanganan COVID-19 bersama Wakil Menteri Kesehatan, Senin (28/6). "Harus sekarang. Kalau kemarin enggak, maka sekarang harus."

Lebih lanjut, Ganjar memaparkan bahwa lockdown tingkat RT dapat membuat penyebaran COVID-19 terkendali. Nantinya, pihak TNI/Polri juga akan melakukan pengamanan.

"Nanti pengamanan dari Babinsa/Bhabinkamtibmas," papar politisi PDIP tersebut. "Sudah kami komunikasikan."


Menurut Ganjar, kasus COVID-19 di Jateng meningkat dibandingkan pekan sebelumnya. Tercatat kini sudah ada 25 kabupaten/kota di Jateng yang masuk dalam kategori zona merah.

"Maka saya akan kirimkan instruksi khusus. Kalau kemarin kan hanya surat edaran, rasanya kalau hanya surat edaran kurang maksimal. Maka sekarang saya keluarkan perintah, instruksi," jelasnya. "Mudah-mudahan nanti malam instruksinya sudah jadi, dan langsung saya bagikan."

Instruksi Ganjar tersebut tidak hanya memuat tentang lockdown seluruh RT zona merah. Namun Ganjar juga meminta ada keseragaman dalam penanganan COVID-19 antar-wilayah di Jateng. Langkah tersebut diambil agar masyarakat tidak merasakan perbedaan kualitas penanganan COVID-19 antar-wilayah.

"Kalau kemarin saya melihat ada yang beda-beda. Maka sekarang harus diseragamkan. Misalnya kalau ada satu daerah yang effort-nya bagus terkait penambahan tempat tidur di rumah sakit atau isolasi terpusat, daerah lainnya juga harus ikut," paparnya. "Sebab kalau tidak, maka rakyat akan cari fasilitas- fasilitas bagus di daerah tetangga."

Selain itu, Ganjar juga meminta semua kegiatan yang menimbulkan keramaian untuk ditunda. Ia meminta agar Bupati/Wali Kota tak segan melarang seluruh kegiatan yang berpotensi dihadiri banyak orang.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru