Sinergi Antar Pihak Kunci Dari PPKM Darurat Jawa-Bali, Sektor Industri Dan Logistik Tetap Berjalan
Unsplash/Adrian Sulyok
Nasional

PPKM darurat Jawa-Bali akan segera dilaksanakan pada 3 Juli mendatang. Terkait hal itu, Mendagri Tito menegaskan bahwa sektor logistik dan industri tetap berjalan.

WowKeren - Pemerintah saat ini tengah mengerahkan segala kemampuannya untuk bisa menangani pandemi COVID-19. Salah satu upaya yang saat ini tengah digodok dan dipersiapkan adalah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat Jawa-Bali.

Pada Kamis (1/7) hari ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengadakan konferensi pers terkait dengan PPKM darurat itu. Masing-masing Menteri menyampaikan terkait dengan sistem pelaksanaannya.

Tito menyampaikan pelaksanaan PPKM darurat ini bisa berjalan dengan lancar dan sukses itu kuncinya ada pada sinergi antar pihak. "Ini adalah kuncinya sinergi, ini masalah kendali sosial, mengendalikan masyarakat yang cukup banyak, se-Jawa-Bali," tutur Tito dalam konferensi pers.

Selanjutya, Tito juga menjelaskan bahwa sistem dari pelaksanaan PPKM darurat tersebut kuncinya ada pada kekompakan Forkopimda dengan tokoh masyarakat. Maka dari itu, Tito meminta Forkopimda tingkat satu dan dua untuk berkoordinasi.


Dengan langkah-langkah yang sudah disusun itu, nantinya juga akan ada monitoring setiap 3 hari sekali. Termasuk di antaranya akan lebih memperketat peraturan menjelang akhir bulan Juli, apalagi ada momen perayaan umat Muslim yakni Hari Raya Idul Qurban yang menjadi kerawanan.

Tito menegaskan bahwa PPKM darurat Jawa-Bali memang harus dilakukan agar bisa menekan angka COVID-19. Kalau tidak segera dilakukan, itu akan membuat perekonomian di Indonesia semakin melemah.

"Lebih baik kita bersakit-sakit 3 minggu, daripada kita berlandai-landai 3 minggu, dan kemudian kasusnya tidak turun, terpaksa kita perpanjang lagi," terangnya. "Kontraksi ekonomi akan semakin terasa."

Meski demikian, masyarakat diminta untuk tidak khawatir, karena untuk persiapan logistik, makanan dan minuman, itu tidak menjadi sebuah masalah. Tito menuturkan bahwa semua sektor logistik dan industri masih tetap berjalan 100 persen dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

"Kemudian super market, pasar tradisional, toko kelontong, pasar swalayan, yang menjual kebutuhan sehari-hari, tetap jalan," tandas Tito. "Tetapi, operasionalnya dibatasi sampai pukul 20.00, dan kapasitasnya 50 persen, toko obat dan apotek tetap buka."

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait