Varian Kappa Ditemukan di Jakarta, Wagub Wanti-Wanti Masyarakat Ibu Kota
Facebook/DKIJakarta
Nasional

Menurut pemaparan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Selasa (29/6) lalu, sudah ada satu kasus COVID-19 varian Kappa (B1617.1) yang ditemukan di Ibu Kota.

WowKeren - Sejumlah varian virus corona (COVID-19) baru kini telah masuk ke wilayah Indonesia. Salah satunya adalah varian Kappa (B1617.1) yang sudah ditemukan di DKI Jakarta.

Diketahui, varian Kappa diklasifikasikan sebagai Variant of Interest (VoI) oleh WHO. Adapun varian Kappa ini berasal dari strain yang sama dengan varian Delta (B1617) yang pertama kali ditemukan di India.

Menurut pemaparan Gubernur DKI Anies Baswedan pada Selasa (29/6), satu kasus varian Kappa telah ditemukan di Ibu Kota. Kekinian, Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria meminta warga untuk tetap beraktivitas di dalam rumah.

"Yang paling penting adalah kembali ke masyarakat, untuk tetap berada di rumah, karena varian baru ini cepat sangat menular dan membahayakan, sekalipun juga cepat sembuhnya," papar Riza di Balai Kota DKI, Kamis (1/7). "Tetapi faktanya sekarang anak-anak kita sudah banyak yang terpapar virus corona."


Riza menjelaskan bahwa pihaknya bersama Kementerian Kesehatan tengah melakukan penelitian atas varian baru ini beserta penyebarannya. Adapun Dinas Kesehatan DKI terus melakukan whole genome sequencing (WGS) untuk varian baru.

Sementara itu, Kepala Dinkes DKI Widyastuti menyatakan bahwa masyarakat diminta lebih waspada dengan adanya varian baru ini. Pasalnya, varian baru dapat memicu kecepatan penyebaran virus meningkat.

"Tentu dengan adanya varian baru kita harus lebih waspada karena kecepatan menyebar jadi lebih cepat," jelas Widyastuti. "Sudah beberapa kali disampaikan bahwa varian baru adalah bagian dari surveilans genomic yang harus kita lakukan."

Hingga kini, tercatat ada 128 kasus varian COVID-19 baru di Jakarta. Yakni terdiri dari 111 varian Delta, 11 varian Alpha, lima varian Beta, dan satu varian Kappa.

Varian baru ini juga banyak ditemukan di kelompok usia anak. Berdasarkan sebarannya, sebanyak 29 kasus varian baru terdeteksi di kelompok usia 0-5 tahun, 26 kasus di kelompok usia 6-18 tahun, 71 kasus di kelompok usia 19-59 tahun, dan dua kasus di kelompok usia 60 tahun ke atas.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru