Kisah WNI Berlibur dan Vaksinasi Gratis Pakai Pfizer di AS, Berapa Biayanya?
Pixabay/Jan Felix Christiansen
Nasional

Layanan ini tentu saja harus ditebus dengan harga selangit karena setidaknya mereka harus menetap sementara di AS. Namun mereka rela melakukannya karena AS menyediakan pilihan vaksin.

WowKeren - Indonesia masih berjuang menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada semua warganya, dengan memakai beberapa merek produk seperti Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, dan yang terbaru Moderna. Namun salah satu merek yang paling banyak ditunggu adalah Pfizer asal Amerika Serikat.

Salah satu yang menginginkannya adalah Suli Asifatami Razak yang berdalih demi kebaikan keluarga. Namun Suli sendiri tak menyangka kepergiannya ke AS dalam rangka berlibur mengunjungi anaknya malah membuatnya mendapat jatah dua dosis vaksin Pfizer, sehingga ia berlibur sekaligus divaksin.

"Anak saya kuliah di sini. Kami memang sudah berencana mengunjungi mereka, dan di AS juga ada vaksin gratis," kata Suli, dikutip pada Senin (19/7). "Jadi saya pikir, 'Kenapa enggak sekalian saja?'."

Rupanya Suli pun bukan satu-satunya WNI yang mendapatkan pelayanan istimewa seperti itu, yang tentu saja harus ditebus dengan biaya tinggi. "Enggak ada yang salah kalau mau divaksinasi di luar negeri. Semuanya kembali ke pilihan masing-masing, menurut saya," jelas Suli.

Kepada Erwan Renaldi dari ABC Indonesia, Suli mengaku memang sejak awal berharap mendapat vaksin Pfizer. "Tapi kita tidak tahu kapan bisa dapat vaksin ini di Indonesia dan pas juga ada kesempatan ke Amerika," ujar Suli.


Demi bisa mendapat layanan tersebut, Suli dan keluarga harus menetap selama tiga bulan. Dan biaya yang dikeluarkan kurang lebih USD20.000 atau setara hampir Rp300 juta. Kini Suli dan keluarga pun berencana untuk kembali ke Indonesia dalam dua pekan, meski tak dipungkiri ada kekhawatiran karena kondisi pandemi COVID-19 di Tanah Air tengah begitu buruk.

"Pada akhirnya, Indonesia adalah negeri saya. Saya harus pulang dan menghadapi kenyataan," tutur Suli. "Vaksin hanyalah bentuk perlindungan lain. Yang paling penting adalah untuk terus menaati protokol kesehatan."

Sedangkan Hartati Freeman, seorang warga asal Medan, juga memilih ke AS untuk divaksin pada Juni 2021 kemarin. "Karena di Indonesia tidak bisa memilih. Kalau di Amerika kan kita bisa milih, ada Pfizer, Johnson & Johnson, Moderna," paparnya kepada Natasya Salim dari ABC Indonesia.

Bahkan menurutnya vaksinasi COVID-19 di AS tidak memerlukan antrean atau sistem booking. "Tinggal datang saja di sana. Ke supermarket, Walmart, Walgreens, GVS, tidak ada antrean," terangnya.

Hartati mengaku awalnya tak ingin kembali ke Indonesia setelah divaksin. "Tapi kami kan punya anak yang saya tinggal. Tidak apa-apa sih, saya akan social distancing, tidak kemana-mana untuk sementara," pungkasnya yang kini tengah menjalani karantina di Jakarta.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait