Geger Vaksin Kosong di Pluit, Satgas Covid IDI: Kelelahan atau Motif Lain?
Nasional

Di akhir cuitannya, Prof. Zubairi Djoerban memberikan saran agar penerima vaksin memperhatikan betul apa yang dilakukan oleh nakes saat melakukan vaksinasi.

WowKeren - Seorang perawat berinisial EO akhirnya meminta maaf. Berurai air mata, perawat yang menyuntikkan vaksin kosong kepada warga di Pluit, Jakarta Utara, itu mengaku salah.

EO diduga kelelahan saat menyuntikkan vaksin kosong kepada BLP. Ia mengaku sudah memvaksin lebih dari 500 warga pada hari yang sama. Akibat perbuatannya, EO kini ditetapkan sebagai tersangka. Ia diduga lalai dalam melakukan vaksinasi.

Menanggapi hal ini, Ketuga Satgas IDI Prof Zubairi Djoerban mempertanyakan motif dibalik suntikan vaksin kosong itu. Lewat akun Twitter miliknya pada Rabu (11/8), Zubairi mengaku penasaran dengan jumlah suntikan nakes itu dalam satu hari.

"Menyuntik vaksin kosong di Pluit adalah peristiwa serius. Harus diselidiki dengan jelas mengapa relawan nakes itu melakukan suntikan palsu," cuit Zubairi. "Apakah kelelahan, atau kemungkinan motif lain, seperti penimbunan vaksin, atau memang sistem kontrolnya yang tidak jalan?"

"Saya penasaran dengan jumlah suntikan nakes itu dalam satu hari--ketika melakukan suntikan palsu. Yakni 599 orang. Jika proses satu penyuntikan adalah 5 menit, maka butuh 2995 menit atau hampir 50 jam. Pasti nakesnya kelelahan melakukan 500-an suntikan hanya dalam satu hari," lanjut Zubairi. "Yang harus jadi perhatian, bagaimana jika peristiwa ini tidak terjadi di satu tempat saja. Kita harusnya juga mencari, sebenarnya berapa banyak orang yang mendapat suntikan-suntikan vaksin kosong itu. Sehingga kita bisa tahu jumlah riil yang belum terproteksi vaksin."

Prof Zubairi Tanggapi Vaksin Kosong

Twitter


Zubairi pun menjelaskan apa yang terjadi jika seseorang mendapat vaksin kosong. Salah satunya adalah rasa nyeri yang timbul usai disuntik.

"Lalu, apa dampak menyuntik vaksin kosong kepada seseorang? Prinsipnya, injeksi intramuskular (otot) harus dilakukan tenaga profesional, karena ada risiko yang menyertai. Kalau gelembung udara suntikan kosong itu masuk ke otot, kemungkinan bisa menyebabkan nyeri, tapi sedikit," terang Zubairi. "Namun, tetap saja orang yang disuntik vaksin kosong ini harus dipantau."

"Baiknya, mereka diperiksa kembali satu sampai empat hari kemudian setelah disuntik palsu itu," lanjut Zubairi. "Meskipun kemungkinan dampaknya tidak akan terlalu buruk juga jika suntikan kosong itu masuk ke otot."

Prof Zubairi Soal Vaksin Kosong

Twitter

Di akhir cuitannya, Zubairi pun memberikan saran agar seseorang memperhatikan betul apa yang dilakukan nakes saat melakukan vaksinasi. Pertama, vaksin harus dikeluarkan dari botol di depan penerima vaksin. Lalu nakes menunjukkan dosis sebelum menyuntik.

Jika memungkinkan, penerima vaksin harus melihat apakah nakes itu benar-benar memasukkan vaksin. Hingga meminta untuk diperlihatkan jarum suntik kosong setelah penyuntikan.

(wk/diah)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru