RI Catat 4 Juta Kasus COVID-19, Jabar Tembus 5.000 Pasien Baru Sehari
AFP
Nasional

Per Selasa (24/8) kemarin, Indonesia mencatatkan 4 juta kasus COVID-19. Yang disoroti, Jawa Barat melaporkan hingga 5.000 kasus positif ketika pemerintah sudah menurunkan level PPKM dari 4 ke 3.

WowKeren - Pemerintah terus mengungkap tanda-tanda penurunan laju penularan wabah COVID-19 di Indonesia telah terlihat. Namun meski demikian, kasus positif COVID-19 tetap bertambah setiap harinya, bahkan per Selasa (24/8) siang kemarin resmi mencapai 4 juta total secara kumulatif.

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan tambahan 19.106 kasus positif sehingga total kumulatifnya 4.008.166. Sebanyak 273.750 di antaranya kini berstatus kasus aktif alias dalam perawatan medis.

Namun bukan hanya capaian 4 juta kasus tersebut yang menjadi sorotan publik. Ketika dipantau distribusi kasusnya, Jawa Barat melaporkan angka terbanyak mencapai lima ribu lebih kasus, meroket dibandingkan dengan data di provinsi lain.

Provinsi yang dipimpin Gubernur Ridwan Kamil itu melaporkan 5.255 kasus harian COVID-19, jauh di atas Jawa Timur (1.700) dan Jawa Tengah (1.242). Jawa dan Bali masih menjadi titik panas wabah, meski Sumatera Utara juga cukup kritis dengan catatan 1.135 kasus positif baru kemarin.


Dengan demikian, positivity rate COVID-19 pada Selasa kemarin encapai 15,13 persen, atau masih tiga kali lipat di atas standar global. Padahal Presiden Joko Widodo sudah menetapkan penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari 4 ke 3, termasuk beberapa wilayah di Jabar.

Di sisi lain, kasus sembuh kemarin bertambah 35.082 sehingga total kumulatifnya 3.606.164. Menariknya, Jabar menjadi penyumbang terbesar dengan 14.252 kasus sembuh, data yang kemudian memicu kecurigaan bahwa terjadi keterlambatan pengunggahan data dari daerah ke pusat.

Sementara tambahan kasus meninggal COVID-19 kemarin sampai 1.038 pasien, sehingga sebanyak 128.252 jiwa direnggut oleh wabah ini. Kembali Jabar mencatatkan angka tertinggi mencapai 314 kasus.

Belum ada konfirmasi perihal dugaan keterlambatan unggah data. Namun setahun lebih pandemi COVID-19 ini, Indonesia memang masih beberapa kali dihadapkan dengan simpang-siur data seperti ini, bahkan sampai membuat pemerintah sempat mengeluarkan angka kematian dari indikator perkembangan pengendalian wabah.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru