Epidemiolog Dorong Pemerintah Bentuk Lembaga Pengendalian Penyakit: Harus Jadi Bagian Dari Sistem
AFP
Nasional

Epidemiolog melihat bahwa pemerintah Indonesia belum memiliki kesiapan dalam menghadapi sebuah wabah. Maka dari itu, pemerintah didorong agar lebih siap jika menghadapi wabah lanjutan.

WowKeren - Pandemi COVID-19 di Indonesia diprediksi bakal berlangsung lama. Maka dari itu, pemerintah harus mempunyai kesiapan dalam menghadapi wabah lanjutan ke depannya nanti.

Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono meminta dan mendorong pemerintah agar membangun sebuah pusat pengendalian dan pencegahan penyakit. Menurutnya, hal ini perlu dilakukan agar Indonesia lebih siap dalam menghadapi wabah lanjutan.

"Bentuk semacam departemen percepatan pengendalian penyakit di bawah Presiden langsung, dan harus jadi bagian dari sistem pemerintahan," terang Pandu kepada Republika di Jakarta, Senin (30/8).

Lebih lanjut, Pandu menuturkan bahwa pusat pengendalian dan pencegahan penyakit di Indonesia sendiri perlu diperkuat lagi perannya melalui regulasi, diatur dalam Undang-Undang (UU), hingga memiliki pertanggungjawaban keuangan yang dikelola secara terbuka. Selain itu, Indonesia juga harus bisa membangun sistem kesehatan.

"Indonesia perlu membangun sistem kesehatan yang kuat supaya siap menghadapi pandemi," jelasnya. "Sekarang kita tidak bangun sistem."


Sementara untuk kehadiran Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPN-PEN), kata Pandu, merupakan wadah kepanitiaan yang bersifat sementara. Selain bersifat sementara, kepanitiaan tersebut juga hanya fokus menangani pandemi COVID-19.

Pandu menegaskan bahwa kalau masih berupa kepanitiaan, nanti setelah berhasil dan selesai menangani pandemi COVID-19, panitia bubar. Kemudian disusul dengan hilangnya ilmu pengetahuan dan pengalaman selama menangani pandemi.

Pandu kemudian mengambil contoh dari sejumlah negara maju di dunia yang telah lebih siap dalam menghadapi pandemi COVID-19 melalui peran pusat pengendalian dan pencegahan penyakit di negara masing-masing. Misalnya Amerika Serikat (AS) dengan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan Tiongkok dengan China Central Depository & Clearing (CCDC).

"Negara-negara yang sudah siap, saat ini lebih bagus merespons pandemi dan sudah jalan sistemnya," pungkas Pandu.

Maka dari itu, Pandu menerangkan bahwa pemerintah Indonesia perlu mereaktivasi seluruh kementerian maupun lembaga agar memiliki kesiapan yang lebih mantang dan terintegrasi dalam menghadapi munculnya wabah berikutnya. Selain itu, pandemi juga merubah gaya hidup, termasuk dari pelayanan kesehatan. Pandemi yang akan datang bakal jauh lebih dekat.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru