Aditya Zoni mengungkap alasan dibalik keputusannya memakai kalung salib hingga mempelajari agama Katolik. Namun bukan pindah agama, adik Ammar itu membeberkan alasan sesungguhnya.
- Ria Susilo Wardhani
- Selasa, 31 Agustus 2021 - 08:24 WIB
WowKeren - Ammar Zoni dan Irish Bella dikenal sebagai salah satu pasangan hijrah. Setelah menikah, baik Ammar dan Ibell lebih konsisten mendalami agama.
"Banyak perubahan karena kan kita menikah singkat ya, baru dua tahun, tapi banyak yang kita lewatin, banyak banget perubahan baik," kata Ibell baru-baru ini. "Ya InsyaAllah terus belajar, terus hijrah."
Disisi lain, adik ipar Ibell, Aditya Zoni, justru memperlihatkan sikap kontras. Pesinetron yang juga adik kandung Ammar itu malah dikira sudah pindah agama. Pasalnya, Aditya terciduk memakai kalung salib dan dikabarkan mendalami agama Katolik. Hal ini tak urung membuat publik salah sangka.
Demi mencegah isu pindah agama kian meluas, Aditya sempat membeberkan alasannya memakai kalung salib. Rupanya, ini cuma bagian dari usahanya mendalami peran akting. Yang menarik, keluarga Aditya pun cukup syok melihatnya pulang memakai kalung salib.
"Ada cerita lucu sih sebenernya. Jadi kalung (salib) ini nggak boleh ketinggalan, jadi yasudah saya pake aja. Dan saya pulang ke rumah," kata Aditya baru-baru ini. "Keluarga saya kaget, syok, ini kenapa pakai kalung beginian. Nggak ini peran aja. Jadi (kalung) ini emang nggak boleh ketinggalan."
Aditya rupanya sedang sibuk dengan proyek akting "Satu Amin Dua Iman". Ia didapuk untuk memerankan karakter pria beragama Katolik.
"Aku observasinya jujur, aku sempet beli biblenya sih. Aku pelajari dan ternyata challenge juga, susah juga memerankan orang beda agama," katanya. "Aku kan dari lahir, dari kecil Islam dan pas di series ini, 'Satu Amin Dua Iman' aku berperan Katolik. Jadi aku beli buku tentang Katolik terus buka-buka YouTube, gimana cara mereka berdoa, bersosialisasi."
Aditya juga mengungkap kalau ia belajar agar tak salah dalam berakting. Ia pun menyadari jika memerankan karakter yang berbeda agama bukan hal mudah.
"Gerejanya beda kan sama Protestan. Jadi itu aku pikirin kemarin. Jadi emang beda dan harus dipelajari. Nggak boleh salah sih," kata Aditya.
(wk/riaw)
