Belakangan ini, muncul nama-nama tokoh yang disebut bakal maju di Pilpres 2024 mendatang. Hal ini lantas menjadi sorotan para pakar politik terkait wacana pasangan duet di Pilpres 2024.
- Tiara Yola Ade Ramadhanti
- Kamis, 02 September 2021 - 16:33 WIB
WowKeren - Pemilihan Presiden atau Pilpres masih baru akan digelar pada 2024 mendatang. Akan tetapi, saat ini telah ramai muncul nama-nama tokoh yang disebut bakal maju di Pilpres 2024.
Belakangan ini, muncul wacana duet Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Ketua DPR Puan Maharani yang disebut akan maju di Pilpres 2024. Menanggapi hal ini, pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan bahwa hal itu bisa saja terjadi, sebab tidak ada hal yang mustahil di dalam politik.
"Tidak ada yang tidak mungkin, bisa saja itu terjadi, dan bisa juga tidak," terang Ujang kepada SINDOnews, Kamis (2/9). Artinya bahwa di dalam dunia perpolitikan tidak bisa ditebak, semua hal bisa saja terjadi.
Meski demikian, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review itu mempertanyakan apakah kedua belah pihak akan sepakat, atau akan saling menjaga sekat, itu bergantung pada tingkat elektabilitas Anies dan Puan. Kemudian juga bergantung pada siapa saja sosok yang bakal jadi lawannya.
Lebih lanjut Ujang menambahkan bahwa semua itu perlu dikalkulasi secara matang. Saat ini, semua kemungkinan bisa saja terjadi. "Bisa iya, dan bisa juga tidak, bergantung pada dinamika politik yang berkembang nanti," tandas Ujang.
Di sisi lain, tersebarnya poster digital mengenai duet Anies-Puan, pihak yang bersangkutan dinilai tidak mengetahui hal tersebut. Sebagai informasi, sebelumnya, tersebar luas poster digital duet Anies-Puan di sosial media WhatsApp.
"Situasi dinamis saat ini akan diramaikan propaganda pasangan tokoh potensial dan bisa saja tokoh tersebut tidak tahu menahu," terang Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah kepada SINDOnews, Kamis (2/9). "Artinya keriuhan ini belum memiliki arah."
Meski begitu, Dedi menyebut jika membaca sentimen loyalis Anies dan Puan, pasangan tersebut sulit terwujud. Menurutnya, perbedaan keduanya cukup menonjok, terutama saat Pilpres 2019 lalu.
Dedi lantas membeberkan data survei terakhir yang dirilis oleh IPO. Berdasarkan data tersebut, siapa pun yang disandingkan dengan Puan, hasilnya menunjukkan elektabilitas rendah.
(wk/tiar)
