Mulai 20 September, Terungkap Pentingnya Gelar Asesmen Nasional Demi Gantikan UN
Pixabay/F1 Digitals
Nasional

Asesmen Nasional siap diselenggarakan di sekolah yang sudah memulai PTM terbatas mulai 20 September 2021. Namun sebenarnya apa pentingnya mengganti UN menjadi AN?

WowKeren - Pemerintah diketahui mengganti Ujian Nasional menjadi Asesmen Nasional dan akan dilaksanakan mulai September 2021 ini. Nantinya hanya sekolah yang sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang bisa mengadakan AN 2021.

Jadwal pelaksanaan AN 2021 pun sudah dirilis, yakni diawali oleh jenjang SMK, MAK, Paket C, dan sederajat pada 20-23 September 2021. Sedangkan untuk jadwal selengkapnya bisa dilihat di daftar berikut ini:

  1. SMK, MAK, Paket C, dan sederajat: 20-23 September 2021
  2. SMA, MA, dan sederajat: 27-30 September 2021
  3. SMP, MTs, Paket B, dan sederajat: 4-7 Oktober 2021
  4. SD, MI, Paket A, dan sederajat (Gelombang 1): 8-11 November 2021
  5. SD, MI, Paket A, dan sederajat (Gelombang 2): 15-18 November 2021
  6. Pendidik dan Kepala Sekolah (Satuan Pendidikan): Mengisi secara mandiri sesuai jadwal pelaksanaan AN peserta didiknya

Namun jelang pelaksanaannya, masih terdapat beberapa pihak yang mempertanyakan pentingnya mengubah UN menjadi AN, terlebih di tengah pandemi COVID-19 yang sempat "melumpuhkan" sistem pendidikan. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menegaskan bahwa AN merupakan langkah paling tepat untuk memetakan kualitas pendidikan Indonesia, termasuk di tengah pandemi COVID-19.

Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Anindito Aditomo memastikan bahwa AN sangat berbeda dengan UN. "Jadi AN ini berfungsi untuk mendorong dan memfasilitasi perbaikan kualitas pembelajaran," kata Anindito pada Kamis (2/9).


Dengan demikian, AN berbeda dengan UN yang menitikberatkan pada hasil yang diperoleh murid selaku peserta, sebab AN berperan untuk mengevaluasi sistem pendidikannya. Evaluasi juga diterapkan kepada satuan dan dinas pendidikan tanpa skor individu kepada murid, guru, dan kepala sekolah.

"Alhasil AN mampu meningkatkan karakter dan kompetensi peserta didik," ujar Anindito, dikutip pada Sabtu (4/9). Nantinya hasil AN akan dikembalikan ke sekolah dan pemda untuk memudahkan evaluasi dan perencanaan tindak lanjut.

Sedangkan pelaksanaan di tengah pandemi COVID-19, menurut Anindito malah merupakan waktu yang tepat. Sebab AN diperlukan untuk memitigasi dan mengantisipasi kehilangan kesempatan belajar akibat pandemi.

"Jawabannya, justru karena pandemi inilah kita perlu mendapatkan informasi yang komprehensif," jelas Anindito. "Untuk memitigasi, mengantisipasi, dan menangani kehilangan kesempatan belajar, learning loss yang terjadi karena pandemi."

Dengan hasil AN nanti, maka Kemendikbudristek bisa memetakan kualitas pendidikan nasional secara lebih komprehensif. "Kalau kita punya datanya, kita bisa melakukan intervensi yang lebih terarah. Jadi sumber daya yang terbatas itu akan bisa dialokasikan kepada sekolah, kepada daerah yang paling membutuhkan," pungkasnya.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru