Kasus COVID-19 Mulai Terkendali, RI Sudah Bisa Cabut Pembatasan WNA?
Wikimedia Commons/Gunkarta
Nasional

Terkendalinya wabah COVID-19 di Indonesia tampaknya sudah mulai terlihat beberapa waktu belakangan. Lantas sudah siapkah Indonesia membuka 'pintu internasional' lagi?

WowKeren - Tanda-tanda wabah COVID-19 di Indonesia mulai terkendali sudah tampak. Meski demikian Kementerian Kesehatan juga sudah mengingatkan agar publik tidak euforia berlebihan dengan penurunan kasus yang ada serta harus tetap menegakkan protokol kesehatan.

Dan penurunan kasus ini pun memicu pertanyaan, siapkah Indonesia untuk mencabut berbagai pembatasan di pintu masuk internasional alias untuk warga negara asing? Meski pemerintah belum menunjukkan tanda-tanda akan melonggarkan pembatasan yang ada, namun para pakar kesehatan berpendapat pembatasan masih harus dilakukan.

Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono misalnya, ia menilai pembatasan perjalanan harus tetap dilakukan. Bahkan bukan cuma untuk WNA, pembatasan perjalanan ini juga harus dilakukan di dalam negeri.

"Semua perjalanan dalam dan luar harus tetap ketat sampai kapan pun," tegas Pandu pada Sabtu (4/9). Sedangkan untuk perjalanan internasional, menurut Pandu, adalah demi melindungi Tanah Air dari "serbuan" virus Corona mutasi luar negeri.


"Bukan hanya orang asing, orang Indonesia yang dari mana pun juga bisa," ujar Pandu. "Setiap pelaku perjalanan dari mana pun dan warga-negara mana pun, dan visa apa pun."

Hal senada juga disampaikan Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman. Dicky menilai pengetatan perjalanan WNA harus dilanjutkan, serta diperlukan pengetatan untuk masuknya WNI dari luar negeri.

Alasannya tentu karena adanya varian baru COVID-19 seperti yang baru-baru ini menjadi sorotan adalah Mu di Kolombia. Sedangkan terkait pengetatannya bisa berupa syarat vaksinasi lengkap atau hasil negatif COVID-19 dengan tes PCR.

"Malah harus lebih ketat dengan ancaman varian sekarang, varian Mu, varian C.1.2, varian Lambda, dan juga potensi varian lain. Jadi karena sekarang masih cenderung longgar menurut saya, harus lebih ketat," kata Dicky menegaskan.

Penurunan wabah COVID-19 di Indonesia memang mulai terlihat dengan berkurangnya kasus positif harian dan kasus aktif, meski angka kematian masih harus diwaspadai. Bahkan positivity rate COVID-19 mingguan di DKI Jakarta belum lama ini sudah di bawah standar global.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait