Angka COVID-19 Terus Menurun, Kemenkes Ingatkan Pentingnya Pembaruan Data Kasus Aktif
Nasional

Tren penurunan kasus COVID-19 di Indonesia membuat pemerintah meminta masyarakat untuk tidak melakukan euforia berlebihan. Kemenkes pun mengingatkan untuk selalu memantau angka COVID-19.

WowKeren - Belakangan ini, kasus COVID-19 di Indonesia diketahui mengalami perubahan yang cukup baik yakni terjadi tren penurunan kasus aktif. Hal ini merupakan hasil sinergi antara pemerintah dengan masyarakat yang baik dalam upaya penanganan pandemi.

Juru Bicara (Jubir) Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa secara nasional, rata-rata telah berada di asesmen level 2. Hal ini merupakan pencapaian yang sangat baik, mengingat pada bulan Juli lalu, rata-rata nasional masih berada di level 4.

Sementara untuk saat ini, yang masih berada di level 4 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hanya dua provinsi yakni Bali dan Kalimantan Utara. Sedangkan sisanya berada di level 3 dan 2.

Meski terjadi penurunan kasus aktif COVID-19, Nadia menegaskan kepada pemerintah untuk selalu meng-update data. "Kami ingatkan, meski kasus COVID-19 menurun, masih banyak provinsi yang belum memperbarui status kasusnya yang lebih dari 21 hari," terang Nadia dalam keterangan pers, Rabu (8/9).


Menurut Nadia, provinsi yang belum memperbarui data aktif itu dikarenakan adanya keterlambatan input data kematian dalam sistem melalui prosedur administrasi yang berjenjang. Sehingga diperlukan mulai dari level RT/RW, kelurahan, kecamatan, hingga Dinas Dukcapil untuk menyatakan bahwa kondisi seseorang yang telah meninggal.

Kemudian juga adanya keterbatasan dari tenaga kesehatan (nakes) untuk bisa langsung menginput laporan data kematian. Mengingat tingginya beban kerja mereka dalam menangani tinggi kasus aktif COVID-19 sebagai garda terdepan pada saat itu.

"25,9 Persen dari kasus aktif yang tercatat adalah kasus yang belum diperbarui statusnya lebih dari 21 hari," jelas Nadia. "Kemenkes tentunya telah melakukan berbagai evaluasi dan ke depan diharapkan RS maupun faskes lainnya dapat langsung melaporkan data kematian pada Kemenkes sehingga keterlambatan pelaporan data ini dapat diminimalisir di kemudian hari."

Mengenai kabar munculnya varian baru yang disebut kebal vaksin COVID-19 yakni Mu, Nadia menuturkan bahwa Kemenkes dan sektor lainnya selalu memantau pada kasus yang masuk ke Indonesia, maupun penularan lokal. Sejauh Ini, belum ditemukan adanya kasus varian Mu di Indonesia.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru