Pevita Pearce bagikan cara untuk move on dari kesedihan usai ditinggalkan oleh sang ayah tercinta, adem jawab curhatan netizen yang baru saja mengalami rasa kehilangan serupa.
- Septi Fatmawati
- Senin, 27 September 2021 - 18:03 WIB
WowKeren - Pevita Pearce belum lama ini dihadapkan dengan duka yang mendalam saat kepergian sang ayah tercinta. Ayah Pevita, Bramwell Pearce meninggal dunia pada bulan Agustus 2021 lalu. Pevita Pearce beberapa kali mengungkapkan kesedihan dan rasa rindunya akan sosok mendiang ayahnya.
Namun Pevita nampak berusaha untuk tak larut dalam kesedihannya. Ia pun membagikan caranya kini mencoba ikhlas atas kepergian sang ayah.
Hal ini diketahui setelah netizen meminta tips darinya untuk move on dari kesedihan ditinggal sang ayah. Netter tersebut mencurahkan isi hatinya yang masih dilanda depresi setelah sang ayah menghembuskan napas terakhirnya. “Gimana caranya move on dari kepergian ayah? Aku udah 2 bulan masih tahap depresi,” tanya seorang netizen, dalam Insta Stories Pevita Pearce, Minggu (26/9).
Pevita Pearce lantas menjelaskan usahanya mengikhlaskan kepergian sang ayah dan menerimanya sebagai sebuah takdir. “Jadi aku berusaha nggak sesali apapun yang terjadi. Karena kelahiran dan kematian sudah tertulis dari sebelum kita lahir,” jawab Pevita Pearce.
Tak hanya itu, artis cantik ini juga membalas manis dengan balik menyemangati netizen tersebut. “Be strong ya!” sambungnya.
Jawaban yang sama juga diucapkan oleh Pevita dalam videonya. Menurutnya setiap orang sudah memiliki waktu mereka masing-masing di dunia. “Aku ngeliatnya sebagai beauty of life aja. Ada yang lahir, ada yang pulang. Dan ada timing-nya masing-masing aja di sini,” ucap artis yang akrab disapa Pev ini.
Selain itu, Pevita juga menjawab pertanyaan dari netter lain. Misalnya saat ia diminta berbagi tips dalam menghadapi sikap overthinking atau berpikir berlebihan. Pevita menjelaskan hal yang langsung dilakukannya saat mengalami overthinking adalah mengeluarkan unek-uneknya dalam sebuah tulisan. Ia lantas mencoba menganalisanya untuk menemukan perubahan apa yang bisa ia lakukan atau buat.
“Biasanya kalau aku overthinking, aku langsung keluarin semua perasaan aku. Kesedihan, kemarahan,pikiran negatif di kertas ataupun di buku, di jurnal aku, terus aku analyze ulang,” ucapnya.
(wk/sept)
