Sudah Dapat Izin Penggunaan Darurat Dari BPOM, Berikut Fakta Mengenai Vaksin Zifivax
pixabay.com
Nasional

BPOM kembali memberikan EUA terhadap vaksin COVID-19 yakni Zifivax asal Tiongkok. Berikut merupakan penjelasan mengenai fakta-fakta vaksin yang baru saja mendapat izin BPOM itu.

WowKeren - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru-baru ini memberikan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin COVID-19 asal Tiongkok jenis baru yakni Zifivax. Adapun vaksin ini disebut disuntikkan sebanyak 3 dosis.

Penny K Lukito selaku Kepala BPOM menuturkan bahwa pemberian EUA kepada vaksin Zifivax itu dilakukan setelah melaksanakan pengkajian intensif bersama Tim Komite Nasional Penilaian Khusus Vaksin COVID-19 dan ITAGI mengenai keamanan, efikasi, dan mutunya. Pengkajian intensif ini berpedoman pada evaluasi mutu vaksin yang berlaku secara internasional.

"Dilakukan juga penilaian terhadap aspek cara pembuatan obat baik GNP-nya atau CPOB terhadap fasilitas produksi di negara asalanya," terang Penny dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (7/10).


Adapun fakta-fakta mengenai vaksin COVID-19 Zifivax sebagai berikut:

  1. PT Jakarta Bipharmacautical Industry (JBio) merupakan perusahaan swasta nasional yang merupakan pemegang EUA Zifivax.
  2. Vaksin Zifivax ini dikembangkan dan diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Bipharmaceutical.
  3. Vaksin Zifivax hanya digunakan pada orang yang berusia 18 tahun ke atas.
  4. Efek samping yang ditimbulkan dari vaksin Zifivax ini secara umum dapat ditoleransi dengan baik. Seperti nyeri pada tempat penyuntikkan, sakit kepala, kelelahan, demam, nyeri otot, batuk, mual, dan diare dengan tingkat keparahan 1 dan 2.
  5. Efikasi vaksin Zifivax ini disebut mencapai 81,71 persen terhitung dari 7 hari setelah vaksinasi lengkap.
  6. Vaksin Zifivax ini belum diindikasikan sebagai booster.

Mengenai penggunaan vaksin Zifivax sebagai booster saat ini memang belum diindikasikan. Akan tetapi jika ke depannya ingin diindikasikan sebagai booster, baik vaksin Zifivax maupun yang lainnya, harus melalui uji klinik booster terlebih dahulu.

Setelah diketahui hasil atau data respons imun persisten dari uji klinik primer. Nantinya penggunaan vaksin Zifivax untuk booster juga harus mendapat persetujuan dari BPOM.

Dengan adanya vaksin COVID-19 Zifivax ini, diharapkan bisa membantu memenuhi pasokan kebutuhan dosis vaksin bagi penduduk Indonesia. Selain itu, masyarakat juga diharapkan bisa berkontribusi melaksanakan vaksinasi COVID-19 guna mencapai kekebalan komunal atau herd immunity.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru