Sebelumnya, Kementerian BUMN membuka opsi memailitkan Garuda Indonesia yang merugi USD 2,44 miliar apabila proses restrukturisasi utang dengan kreditur menemui jalan buntu.
- Bertilia Puteri
- Kamis, 21 Oktober 2021 - 13:22 WIB
WowKeren - Baru-baru ini beredar kabar tentang dibukanya opsi pailit bagi PT Garuda Indonesia yang merugi USD 2,44 miliar. Kementerian BUMN membuka opsi memailitkan Garuda Indonesia apabila proses restrukturisasi utang dengan kreditur menemui jalan buntu.
Pihak manajemen Garuda Indonesia lantas buka suara dan memberikan penjelasan tentang opsi pailit tersebut. Dalam keterangan informasi BEI, manajemen Garuda Indonesia menyatakan bahwa hingga saat ini masih belum ada informasi resmi terkait hal itu.
"Sampai dengan saat ini, belum ada informasi resmi yang diterima Perseroan berkenaan dengan opsi tindak lanjut pemulihan kinerja Perseroan yang saat ini berkembang di media massa," demikian keterangan manajemen Garuda Indonesia, dikutip Kamis (21/10).
Pihak Garuda Indonesia menyatakan bahwa diskusi antara pemerintah melalui Kementerian BUMN sebagai pemegang saham pengendali dengan perseroan saat ini berkaitan dengan rencana restrukturisasi. "Rencana restrukturisasi akan dilaksanakan selaras dengan proses PKPU yang saat ini tengah berjalan, yang utamanya ditujukan untuk mendorong percepatan pemulihan kinerja Perseroan," terangnya.
Lebih lanjut, manajemen Garuda Indonesia juga menambahkan bahwa proses restrukturisasi keuangan sampai dengan saat ini masih terus berlanjut dan menjadi fokus utama perseroan. Adapun restrukturisasi keuangan ini meliputi restrukturisasi utang yang dalam pelaksanaannya dibantu beberapa konsultan pendamping.
"Di samping itu, negosiasi dan komunikasi dengan para kreditur secara berkesinambungan dijalankan oleh Perseroan guna mencapai penyelesaian terbaik dan restrukturisasi yang optimal guna dapat memperbaiki fundamental kinerja Perseroan ke depannya," lanjutnya.
Selain itu, Garuda Indonesia juga menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan langkah-langkah strategis akselerasi pemulihan kinerja. Adapun fokus utama perbaikan fundamental kinerja perseroan adalah penguatan basis performa finansial maupun fokus model bisnis jangka panjang lewat program restrukturisasi menyeluruh yang tengah dirampungkan.
"Kami optimistis dengan sinyal positif outlook industri penerbangan nasional ditengah situasi pandemi yang mulai terkendali serta dibukanya sektor pariwisata unggulan Indonesia, menjadi momentum penting dalam langkah langkah perbaikan kinerja yang saat ini hingga kedepannya akan terus kami optimalkan secara bertahap dan terukur sejalan dengan perbaikan fundamental kinerja operasi Perseroan di masa adaptasi kebiasaan baru ini," tambahnya.
(wk/Bert)
