Jokowi Ungkap COVID-19 di ASEAN Turun 14 Persen Pekan Ini dan Harap Pembatasan Bisa Dikurangi
BPMI Setpres/Muchlis Jr.
Nasional

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) kala memberikan sambutan dalam ASEAN Business and Investment Summit pada Senin (25/10) hari ini.

WowKeren - Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa situasi pandemi COVID-19 di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN kini mulai membaik. Kala memberikan sambutan dalam ASEAN Business and Investment Summit pada Senin (25/10), Jokowi mengungkapkan bahwa kasus COVID-19 di kawasan ASEAN turun sebanyak 14 persen dalam sepekan terakhir.

"Saat ini kita melihat harapan baru. Dalam seminggu terakhir ini kasus COVID-19 di kawasan ASEAN turun 14 persen," ungkap Jokowi.

Situasi di ASEAN itu, tutur Jokowi, jauh lebih baik dibandingkan rata-rata dunia yang penurunan kasusnya hanya 1 persen. Oleh sebab itu, Jokowi yakin kepercayaan internal dan eksternal ASEAN untuk beraktivitas kembali bakal ikut meningkat.

"Tetapi tetap menjaga kewaspadaan, mengingat adanya peningkatan kasus di beberapa negara," lanjut mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Terkait kasus COVID-19 yang telah menurun, Jokowi juga ingin agar pembatasan masyarakat di negara-negara ASEAN dikurangi. "Dengan situasi COVID-19 yang semakin terkendali, pembatasan tersebut bisa dikurangi," tutur Jokowi.


Adapun pelonggaran pembatasan tersebut memang diperlukan untuk membangkitkan perjalanan dan pariwisata di masa pandemi. Apalagi menurut Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO), tingkat pembatasan di kawasan ASEAN mencapai 82 persen dan merupakan yang tertinggi di dunia.

Meski nantinya ada pelonggaran, Jokowi berpesan agar protokol kesehatan tetap diutamakan. "Mobilitas bisa dilonggarkan, tetapi harus menjadi aman dari risiko pandemi," terangnya.

Untuk menjaga dari risiko pandemi, Jokowi pun mendesak agar ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework yang digagas Indonesia setahun lalu segera diimplementasikan. Selain itu, Jokowi juga berharap agar ada pengakuan sertifikat vaksin, termasuk interoperabilitas sistem vaksin di kawasan Asia Tenggara.

"Pengaturan travel bagi masyarakat yang telah divaksinasi dan sehat, negatif COVID, harus dibuat," katanya. Dengan mobilitas masyarakat yang aman, maka roda ekonomi diyakini akan bergerak kembali.

Di sisi lain, kasus COVID-19 di Indonesia sendiri belakangan telah mengalami penurunan. Pada Senin hari ini, Indonesia hanya mencatatkan 460 kasus positif, dengan 1.236 pasien sembuh dan 30 kasus kematian.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait