Terungkap Beragam Modus Kecurangan SKD CPNS 2021: Pakai Aplikasi Hingga Tilok Palsu
Instagram/bkngoidofficial
Nasional

Dari laporan yang diterima, dugaan kecurangan Seleksi Kompetensi Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (SKD CPNS) 2021 ini terjadi di sembilan titik lokasi (tilok) seleksi.

WowKeren - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo mengungkapkan setidaknya ada 225 peserta SKD CPNS 2021 yang akan didiskualifikasi karena diduga melakukan tindak kecurangan. Hal ini diputuskan pada Jumat (22/10) pekan lalu dalam rapat panitia seleksi nasional (Panselnas) yang terdiri dari unsur Badan Kepegawaian Negara (BKN), KemenPAN-RB, BSSN, dan BPKP.

"Perlu dilakukan diskualifikasi terhadap 225 peserta yang diduga melakukan kecurangan," demikian kutipan dokumen laporan yang dibagikan Tjahjo, Rabu (27/10). "Diskualifikasi ini perlu segera disampaikan kepada masing-masing instansi."

Dari laporan yang diterima, dugaan kecurangan SKD CPNS ini terjadi di sembilan titik lokasi (tilok) seleksi. Antara lain Kabupaten Buol, Kabupaten Enrekang, Kabupaten Mamuju Pasang Kayu Pemprov. Sulbar (Gedung PKK Mamuju), Mandiri Lampung, Kabupaten Mamasa, Kabupaten Sidenreng Rappang, Kabupaten Luwu, Kabupaten Buton Selatan, serta Mandiri Kumham Sulsel.

Dugaan kecurangan ini dilaporkan atas berbagai macam modus. Di tilok mandiri Pemkab Buol yang bertempat di Aula BKPSDM Buol misalnya, laporan dugaan kecurangan dibuat tim BKN pada 17 September 2021 usai melihat ada pengerjaan SKD yang tidak wajar dan laporan di media sosial.

Setelah dilakukan pengecekan pada seluruh PC yang digunakan, terdapat dua PC dimana ditemukan aplikasi remote rutserv. Orang lain di luar tilok dapat membantu peserta mengerjakan SKD melalui aplikasi tersebut.

Ada dugaan bahwa Kepala BKPSDM Buol terlibat dalam kecurangan ini hingga kemudian dinonaktifkan oleh Bupati Buol. BKN lantas membuat aplikasi baru dengan melakukan audit trail dengan pendekatan deteksi fraud berbasis Machine Learning (ML) dan menemukan ada 27 orang yang terdeteksi melakukan kecurangan di tilok tersebut.


Dugaan kecurangan juga ditemukan di Gedung PKK Prov Sulawesi Barat yang menjadi tilok mandiri Cost-Sharing Mandiri Kabupaten Mamuju, Kabupaten Pasang Kayu, Provinsi Sulawesi Barat. Tim BKN melaporkan dugaan kecurangan pada 23 September 2021.

Satu PC dari tilok tersebut dibawa ke Kanreg BKN Makassar untuk dilakukan forensik IT oleh Tim BSSN. Hasilnya, terdapat aplikasi remote Zoho Meeting (Zoho Assist) yang di-install pada 12 September 2021. Aplikasi tersebut terbukti dipakai pada sesi I tes SKD tanggal 16 September 2021.

Peserta yang diduga mendapat bantuan melalui aplikasi tersebut bahkan mendapat skor SKD tertinggi nasional, yakni 510. Berdasarkan hasil analisis ML, ada 40 orang yang terdeteksi melakukan kecurangan.

Bukan hanyapemasangan aplikasi, ada pula dugaan kecurangan yang dilakukan dengan modus menggunakan tilok palsu. Modus ini ditemukan di Aula Makorem 043 Garuda Hitam yang menjadi tilok mandiri BKN Lampung.

Awalnya, peserta melakukan registrasi, melakukan perekaman Face Recognition, dan mendapatkan PIN. Usai berada di tenda steril, peserta kemudian keluar dari arena tilok dan menuju ke tilok palsu.

Di tilok palsu tersebut, PC yang digunakan diremote oleh orang lain (terdeteksi berasal dari Kota Palembang dan Medan). Dari hasil audit, ditemukan 23 orang yang terdeteksi melakukan kecurangan tersebut.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru