Menwa UNS Kini Dibekukan, Warga Disebut Pernah Dengar Suara Bantingan dan Teriakan dari Markas
https://uns.ac.id/
Nasional

Aliansi Mahasiswa UNS kini membuka kisah dari warga yang tinggal di sekitar markas Menwa. Di sisi lain, investigasi atas kasus kematian salah satu peserta Diklatsar Menwa UNS terus bergulir.

WowKeren - Berbagai kisah soal pelatihan di Resimen Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) terus menjadi pemberitaan. Menwa UNS memang menjadi sorotan pasca kasus kematian Gilang Endi Saputra (GE), salah satu mahasiswa yang menjadi peserta Diklatsar 2021 yang kemudian dinyatakan meninggal dunia.

Masyarakat semakin menyoroti kasus meninggalnya Gilang setelah dugaan terjadinya tindak kekerasan kian kuat. Penyelidikan hingga pengumpulan info pun dilakukan bukan hanya oleh pihak berwajib tetapi juga dari mahasiswa yang mengungkap beberapa kisah dari lapangan, termasuk pengakuan dari warga yang tinggal di dekat markas Menwa UNS.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa UNS Zakky Musthofa mengungkap hasil investigasi pihaknya dari keterangan ibu kos yang rumahnya berada di belakang markas Menwa. Menurut ibu kos yang diwawancarai tersebut, warga sekitar kampus sampai sempat keluar dari rumah setelah terdengar suara bantingan dan teriakan dari markas.

Kejadian mengerikan ini, menurut Zakky, didengar warga sekitar markas saat Diklatsar Menwa 2021 yang termasuk diikuti oleh Gilang.


"Bahkan orang tua (peserta) ada yang menceritakan anaknya mengalami gangguan setelah diklat," tutur Zakky, Senin (1/11). Zakky juga sebelumnya sempat mengungkap cerita maut lain dari pelaksanaan Diklat Menwa UNS.

Zakky mengaku mendapat informasi tersebut dari media sosial dan sudah menghubungi lebih lanjut perihal kebenaran ceritanya soal meninggalnya salah satu peserta Diklat Menwa UNS tahun 2013. "Akun yang bersangkutan sudah kami konfirmasi dan berani mempertanggungjawabkan pernyataannya," tegas Zakky, dikutip pada Rabu (3/11).

Selain tahun 2013, kasus kematian mahasiswa peserta Diklat Menwa UNS juga disebut terjadi pada tahun 2008. "Tahun 2008 itu juga ada, tapi memang tidak berani diungkap. Anggota Menwa sendiri takut, karena mereka bisa dikeluarkan," jelas Zakky.

Bahkan, mengutip JPNN, tradisi kekerasan ini juga terjadi pada Menwa UNS angkatan 2019. Kala itu ada anggota yang sudah melapor lantaran nyaris meninggal dunia.

Zakky pun berharap agar yang mengetahui peristiwa semacam ini bisa memberanikan diri untuk melapor. Pihak BEM UNS pun, menurut Zakky, juga siap melakukan pendampingan.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru