Pemprov DKI Jakarta Akhirnya Temukan Pabrik Yang Sebabkan Teluk Jakarta Terkontaminasi Paracetamol
Nasional

Tim gabungan DLH DKI Jakarta kini telah berhasil mengidentifikasi sumber dari terkontaminasinya laut Teluk Jakarta oleh paracetamol yang terjadi beberapa waktu yang lalu.

WowKeren - Beberapa waktu lalu, ada sebuah hasil riset yang menyebutkan bahwa laut teluk Jakarta terkontaminasi oleh paracetamol. Pada kala itu, pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun lantas mengatakan akan mendalami dan menelusuri sumbernya.

Kini, tim gabungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta akhirnya menemukan pabrik yang diduga menjadi sumber pencemaran di Teluk Jakarta yang menyebabkan terkontaminasi paracetamol. DLH DKI menyebut bahwa pabrik farmasi berinisial MEP itu terbukti membuang limbah medisnya di Teluk Jakarta.

"Sudah ada pabrik yang teridentifikasi, saya lupa namanya, pokoknya di daerah teluk Jakarta inisialnya MEP itu farmasi," papar Kepala Dinas DKI Jakarta, Asep Kuswanto di DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (8/11).

Lebih lanjut, Asep mengatakan bahwa pabrik farmasi itu berlokasi di kawasan Teluk Jakarta, Jakarta Utara. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya mengindikasikan pengelolaan limbah tidak berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari temuan Chemical Ocygen Demand (COD) dan Biological Oxygen Demand (BOD) pada air limbah.


Asep menjelaskan bahwa ada bukti yang menunjukkan kandungan kadar COD-BOD nya, kemudian juga terbukti dia membuang intalansi pengolahan limbahnya juga enggak diterapkan secara baik. Maka dari itu, atas temuan ini, Pemprov DKI memberikan sanksi administrasi terhadap pabrik MEP.

Selain itu, Asep juga menerangkan bahwa DLH DKI meminta agar pihak pabrik farmasi tersebut memperbaiki instalansi pengelolaan air limbah terpadu (IPLT) dalam kurun 3-4 bulan. "Sudah ada sanksi administrasi juga dari kita, kalau denda belum ada, sanksi administrasinya surat teguran dari kita kepada perusahaan tersebut," imbuhnya.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta telah menyelesaikan dan melakukan penelitian untuk menelusuri kandungan paracetamol di Teluk Jakarta. Dari penelitian tersebut, hasilnya menunjukkan bahwa ditemukan kandungan paracetamol sebesar 200 nanogram per liter (ng/L).

Meski demikian, Asep pada kala itu tidak merinci lokasi pengambilan sampel air. Angka ini disebut berbeda dari temuan BRIN yang melaporkan konsentrasi tertinggi paracetamol sebesar 610 ng/L di Teluk Angke.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru