Walkot Depok Setop Sementara PTM di Pancoran Mas Usai Kasus COVID-19 Klaster Sekolah Naik
Twitter/SahabatIdris
Nasional
Sekolah di Tengah Corona

Penghentian sekolah tatap muka ini tertuang dalam Surat Edaran Wali Kota Depok Nomor 8.20/648/SATGAS/2021 tentang Penghentian Sementara Secara Terbatas Pada Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas.

WowKeren - Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di wilayah Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, dihentikan untuk sementara. Pemkot Depok memutuskan untuk menangguhkan PTM terbatas karena adanya penambahan kasus COVID-19 yang berasal dari klaster sekolah di wilayah tersebut.

Penghentian sekolah tatap muka ini tertuang dalam Surat Edaran Wali Kota Depok Nomor 8.20/648/SATGAS/2021 tentang Penghentian Sementara Secara Terbatas Pada Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). "Dalam rangka mengendalikan peningkatan kasus COVID-19 pada klaster PTMT, perlu segera melakukan penghentian sementara secara terbatas pada penyelenggaraan PTMT," terang Wali Kota Depok Mohammad Idris dalam SE tersebut, Kamis (18/11).

Sebagai gantinya, Pemkot Depok meminta seluruh sekolah untuk menerapkan belajar dari rumah (BDR). PTM terbatas di Depok akan dihentikan sementara mulai 19 hingga 29 November 2021.

"Di wilayah Kecamatan Pancoran Mas yang dihentikan sementara PTM terbatas berada di semua jenjang pendidikan baik itu PAUD, TK/RA, SD/MI, SMP, maupun SMA," tambah Idris.


Sementara itu, seluruh jenjang pendidikan di luar wilayah Kecamatan Pancoran Mas bisa melaksanakan BDR atau pembelajaran online untuk siswa yang belum divaksinasi COVID-19.

"Selama penghentian tersebut, setiap satuan pendidikan (sekolah) segera melakukan pengecekan kembali penyelenggaraan seluruh protokol kesehatan PTMT," tambah Idris. "Dinas Pendidikan Kota Depok dan seluruh satuan pendidikan untuk segera melakukan konsolidasi pelaksanaan dan pengawasan dalam implementasi Surat Edaran ini."

Di sisi lain, Kota Surabaya di Jawa Timur telah didapuk untuk menjadi percontohan nasional dalam menuju PTM 100 persen oleh pemerintah pusat. Menurut Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Surabaya dipilih menjadi percontohan nasional karena dianggap telah berhasil dengan cepat menangani pandemi COVID-19.

"Kemarin (Senin), tenaga ahli Kemenkes dr Andani datang ke Surabaya. Salah satunya ketika Surabaya ini sudah 100% vaksinnya, sudah (PPKM) Level 1, (vaksinasi) lansia sudah 94%. Maka ada kesepakatan bersama 4 menteri, itu akan 100% sekolahnya Surabaya," jelas Eri, Rabu (17/11).

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait