Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani juga telah mengkonfirmasi kabar perawatan intensif Abraham Lunggana alias Haji Lulung. Arsul meminta doa untuk kesembuhan Haji Lulung.
- Bertilia Puteri
- Rabu, 08 Desember 2021 - 19:47 WIB
WowKeren - Politisi PPP Abraham Lunggana alias Haji Lulung dikabarkan mengalami serangan jantung berulang pada Kamis (2/12) malam. Saat ini, Haji Lulung menjalani perawatan intensif di RS Harapan Kita.
"Iya betul (mengalami serangan jantung berulang semalam). Jadi dikateter, kateternya patah," ungkap Nuri Thahir yang merupakan Ketua Majelis Adat Badan Musyawarah (Bamus) Betawi kepada Kompas.com pada Jumat (3/12). "Sudah 10 hari kali ya (dirawat di RS Harapan Kita)."
Nuri menjelaskan bahwa dirinya masih belum bisa menjenguk Haji Lulung. Oleh sebab itu, Nuri belum bisa mengkonfirmasi kabar yang beredar yang menyatakan bahwa Haji Lulung "dibuat koma" untuk menghindari risiko henti jantung kembali.
"Sekarang masih di rumah sakit, di ICU. Di ICU berarti tidak boleh bergerak, tidak boleh bicara. Istirahatlah, istirahat," katanya. "Saya juga enggak boleh lihat."
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani juga telah mengkonfirmasi kabar perawatan intensif Haji Lulung. Arsul meminta doa untuk kesembuhan Haji Lulung.
"Iya, ada gangguan jantung. Mohon doanya," ujar Arsul kepada CNN Indonesia.
Meski demikian, Arsul mengaku masih belum mengetahui kondisi terbaru Haji Lulung. Arsul juga belum tahu sejak kapan Haji Lulung dirawat di rumah sakit.
Sebelumnya, sempat beredar kabar yang menyebutkan bahwa Haji Lulung mengalami serangan jantung berkali-kali. Kabar itu juga menyebutkan bahwa Haji Lulung telah dirawat di rumah sakit sekitar satu minggu terakhir.
"Bpk Haji Lulung semalam mengalami massive heart attack hingga cardiac arrest berkali-kali. Untuk mengurangi risiko terjadi henti jantung kembali, sementara ini beliau dibuat tidak sadar (koma)," demikian bunyi pesan tersebut. "Sekarang ybs dirawat di ICVCU (Intensive Cardiovascular Care Unit) RS Harapan Kita, Jakarta. Haji Lulung sudah dirawat di sana sekitar satu minggu terakhir."
(wk/Bert)
