Kwon Mina menerima banyak komentar negatif usai kasus pelecehan seksual yang ia laporkan diteruskan ke Kejaksaan. Karena itulah dia kembali ke Instagram untuk menanggapi para haters.
- Eva Lestari
- Selasa, 14 Desember 2021 - 19:31 WIB
WowKeren - Kwon Mina mantan personel AOA kembali ke Instagram untuk membicarakan kasus pelecehan seksual yang ia alami di masa lalu. Mina mengungkapkan kemarahannya pada pelaku maupun netizen yang melayangkan kritik terhadapnya.
Sebagai informasi, Mina mengungkapkan bahwa dia menjadi korban pelecehan seksual saat duduk di bangku sekolah 14 tahun lalu. Mina baru melaporkan kasus ini karena kala itu dia tidak memiliki keberanian untuk menghadapi pelaku.
Pelaku dari kasus ini adalah seorang pria berusia 20-an yang dituduh menyerang dan memperkosa Kwon Mina pada tahun 2007. Meski sudah lama terjadi, Kepolisian Busan menyelidiki kasus ini dengan serius dan telah meneruskannya ke Kejaksaan.
Sayangnya, perkembangan tersebut ditanggapi sinis oleh beberapa orang. Karena itulah Mina akhirnya turun ke Instagram untuk menanggapinya.
Mina berkata, "Ada banyak komentar yang mengatakan, 'Bagaimana kamu bisa mengirim seseorang ke Kejaksaan hanya dengan pernyataanku dan saksi?', 'Bukankah kamu hanya membuat seseorang menjadi penjahat?', 'Bukankah itu mythomania?'"
Dia menjelaskan, "Saksi dan pernyataan kami sangat membantu, tapi berbagai tes juga harus dilakukan dan Undang-Undang pembatasan lebih lama dalam kasus pemerkosaan, jadi itu sangat mungkin."
"Aku tidak bisa mengendalikan hukum sesuka hati. Petugas polisi bekerja sangat keras dan aku membutuhkan banyak keberanian untuk melakukan ini," ungkap Mina.
Dia melanjutkan, "Karena orang yang melakukan kejahatan itu membuat keribuatan tentang hal itu, jadi aku pikir semua orang bisa mengingat dengan lebih baik daripada aku tentang apakah waktu penyerangan seksual itu terjadi pada tahun 2007 atau 2008."
"Aku mendengar jika kejahatan cedera tidak terbukti, Undang-Undang pembatasan akan berakhir. Aku hampir kehilangan nyawaku, tapi aku tidak tahu apakah itu akan membuktikan kejahatannya atau tidak. Keputusan akhir belum dibuat. Tidak peduli apapun keputusannya, aku pikir aku hanya akan merasa ini tidak adil," imbuh Mina.
Mina kemudian mengungkapkan kemarahannya pada pelaku. Dia menuturkan, "Aku terkejut mendengar pernyataannya. Ada orang yang bisa dimaafkan dan ada yang tidak. Dan dia adalah salah satu orang yang tidak bisa dimaafkan. Aku tidak akan pernah bisa memaafkannya."
Dia melanjutkan, "Hukum itu tidak mudah. Aku sudah mengatakan bahwa aku tidak mengharapkan apa-apa karena aku menyadari banyak hal setelah melalui berbagai hal. Aku harus segera pergi ke Busan untuk memeriksakan diri di rumah sakit universitas."
"Aku meminta mereka untuk menyelidiki dengan alat pendeteksi kebohongan. Tapi ketika mereka akhirnya melakukan itu, tim investigasi mengatakan bahwa hanya ada satu pertanyaan yang dapat diajukan," tambah Mina.
Mina memaparkan, "Aku juga tidak tahu banyak hal tentang hukum. Bagaimana aku bisa memenuhi penyelidikan Kejaksaan hanya dengan mengandalkan saksi?"
"Aku masih ingat struktur lokasi tempat kejadian sebelumnya. Jangan bunuh orang dengan kata-kata, tapi pikirkan tentang diri kalian sendiri yang mengatakan kata-kata seperti itu kepadaku," pungkasnya.
(wk/eval)
