Terlambat Dapat Info Akibat Sinyal, Warga Maluku Sempat Santai Kala Peringatan Dini Tsunami Dirilis
Nasional

Pada saat peringatan dini tsunami tersebut dikeluarkan, warga di Pulau Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku tidak mengevakuasi diri ke dataran yang lebih tinggi.

WowKeren - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikan (BMKG) sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami usai wilayah NTT digoncang gempa magnitudo 7,5 (yang kemudian dimutakhirkan menjadi M 7,4) pada Selasa (14/12). Kala itu, peringatan dini tsunami dikeluarkan untuk wilayah Maluku, NTB, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.

Pada saat peringatan dini tsunami tersebut dikeluarkan, warga di Pulau Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku tidak mengevakuasi diri ke dataran yang lebih tinggi. Pasalnya, masyarakat setempat tak merasakan getaran gempa dan terlambat mendapat informasi peringatan dini tsunami tersebut.

"Iya, kami tidak merasakan getaran gempa di sini," ungkap Acel Matetu yang merupakan warga Desa Ilmamau, Wetar Barat, kepada CNN Indonesia. "Di Wetar aman, tidak ada apa-apa. Gempa tidak terasa, air laut juga tak gelombang, tidak ada hujan, baik-baik saja."

Menurutnya, warga baru mengetahui kabar soal gempa NTT usai pergi ke desa tetangga di Wetar Utara untuk mencari sinyal. Setelah mendapat sinyal, warga baru mengetahui ada gempa di NTT dan bahwa BMKG telah mengeluarkan peringatan dini tsunami.

"Untuk di kampung tak terasa (getaran gempa), apalagi untuk tsunami," katanya. "Tidak ada informasi, makanya kita santai-santai saja."


Setelah mengetahui informasi tersebut, warga disebut sempat panik dan siaga. Namun saat mengecek gelombang laut, warga tak menemukan tanda-tanda tsunami.

"Air laut tenang-tenang saja, kondisi laut aman-aman saja tak ada yang mencurigakan," paparnya.

Oleh sebab itu, warga kemudian memutuskan untuk bertahan di rumah dan tak mengevakuasi diri ke dataran yang lebih tinggi. "Kita tidak temukan air laut yang bergelombang berlebihan, jadi kita memilih bertahan di rumah sambil mengikuti perkembangan," katanya.

Di sisi lain, BMKG telah mencabut peringatan dini tsunami pada Selasa kemarin. Meski demikian, dampak dari gempa bumi tetap tidak bisa dihindari. Seperti dalam laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Selasa pukul 22.15 WIB, disebutkan ada 346 rumah yang rusak akibat gempa bumi yang mengguncang Flores Timur tersebut.

Selain itu, BMKG juga mencatat adanya 120 kali gempa bumi susulan alias aftershock pasca gempa 7,4 M yang mengawali. Lima gempa di antaranya memiliki magnitudo di atas 5, yang terakhir sebesar 5,2 M pada pukul 15.57 WIB.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru