Wisma Atlet Lockdown 7 Hari Imbas COVID-19 Omicron, 'Alumni' Diminta Pantau Kondisi Kesehatan
Flickr/Emille Ilmansyah
Nasional

Area RSDC Wisma Atlet di-lockdown sementara selama 7 hari imbas temuan kasus COVID-19 Omicron. Pemerintah menyiapkan Rusun Nagrak untuk tempat karantina cadangan.

WowKeren - Indonesia telah mengonfirmasi satu kasus COVID-19 akibat varian Omicron (B.1.1.529) pada Kamis (16/12). Berbagai langkah mitigasi langsung ditempuh untuk mencegah penyebaran varian Omicron lebih luas di Tanah Air, salah satunya dengan mengisolasi Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran selama 7 hari ke depan.

"Lockdown" RSDC Wisma Atlet diberlakukan mulai Kamis (16/12) malam, sesuai dengan hasil rapat bersama beberapa pihak. Termasuk Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Perkembangan situasi terakhir menjadikan pemerintah harus bertindak cepat mencegah terjadinya transmisi lokal virus Corona varian Omicron," kata Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Letjen TNI Suharyanto, dalam siaran persnya, Jumat (17/12). "Isolasi RSDC adalah langkah yang diharapkan efektif untuk tujuan tersebut."

Mitigasi lain yang segera dilakukan pemerintah adalah dengan menyiapkan tempat karantina terpusat lain selama RSDC Wisma Atlet diisolasi sementara. Termasuk Rusun Nagrak di Cilincing, Jakarta Utara, untuk karantina terpusat bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI), pelajar, dan Aparatur Sipil Negara (ASN).


Untuk keperluan tenaga kesehatan di Rusun Nagrak, Suharyanto mengarahkan agar didukung oleh sumber daya manusia dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Pasalnya tenaga kesehatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran juga terbatas, apalagi karena area tersebut akan diisolasi sementara selama sepekan ke depan.

Pada kesempatan yang sama, Suharyanto juga menitipkan pesan khusus untuk pasien yang sudah selesai masa karantina di Tower 4 RSDC Wisma Atlet selama 14 hari ke belakang. Mereka diminta untuk terus memantau kondisi kesehatan dan segera melapor ke Puskesmas di wilayahnya bila mengalami gejala-gejala tertentu.

Suharyanto juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik menghadapi temuan kasus COVID-19 Omicron. "Saya mengimbau agar masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada dengan memperketat protokol kesehatan, segera melakukan vaksinasi, dan menghadapi Natal dan Tahun Baru dengan mengurangi mobilitas," pungkas Suharyanto.

Sebelumnya Menkes Budi Gunadi Sadikin telah mengungkap kasus perdana COVID-19 Omicron yang dialami seorang tenaga kebersihan di Wisma Atlet. Senada dengan Suharyanto, Budi Gunadi, bahkan Presiden Joko Widodo juga meminta masyarakat untuk tidak panik menghadapi temuan varian baru virus Corona ini.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait