COVID-19 Omicron Dideteksi di RI, IDI Langsung Ingatkan Pentingnya Karantina
AFP/Lionel Bonaventure
Nasional

Indonesia mengonfirmasi kasus perdana COVID-19 varian Omicron pada Kamis (16/12). Pasien pertama yang teridentifikasi dengan varian Omicron adalah seorang tenaga kebersihan di Wisma Atlet.

WowKeren - Indonesia telah mengonfirmasi kasus perdana COVID-19 akibat paparan varian Omicron (B.1.1.529). Adalah seorang tenaga kebersihan di Wisma Atlet yang saat ini tengah ditelusuri riwayat kontak eratnya untuk menemukan darimana penularan COVID-19 Omicron ini berasal.

Berbagai tanggapan muncul soal COVID-19 Omicron ini, salah satunya dari Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban. Temuan kasus COVID-19 Omicron ini, menurut Zubairi, menunjukkan bahwa ada satu hal yang begitu penting di tengah upaya pengendalian pandemi, yaitu karantina.

"Di sinilah pentingnya karantina bagi pelancong luar negara bagi siapapun tanpa terkecuali," tegas Zubairi di akun Twitter-nya, Kamis (16/12). "Plus pelacakan dan vaksinasi. Paham ya."

Zubairi mengingatkan, karantina memang tidak dapat sepenuhnya menghambat penularan virus Corona. Namun setidaknya karantina bisa meminimalisir penularan yang mungkin terjadi, terutama untuk varian-varian yang masuk dari luar negeri.


"Karantina itu meminimalkan penularan, tidak 100 persen menghambat. Amerika itu seminggu, ternyata masih bobol. Sepuluh hari tentu lebih baik," jelas Zubairi, dikutip pada Jumat (17/12).

Selain itu, masa inkubasi virus pada tubuh seseorang juga begitu bervariasi. Apalagi karena masih ada potensi terjadinya false negative pada hasil pemeriksaan swab yang dilakukan terhadap pelaku perjalanan yang bersangkutan.

Karena itulah, Zubairi mengingatkan bahwa proses karantina begitu penting dalam mencegah penyebaran virus Corona yang lebih masif, apalagi kalau itu varian-varian baru yang berbahaya. Seyogyanya proses tersebut dijalani sesuai prosedur yang berlaku.

"Bicara efektivitas karantina adalah bicara tentang patuhnya orang yang mengawasi dan diawasi. Meski aturan bagus, bakal percuma kalau ada cawe-cawe di belakangnya," tegas Zubairi, Jumat (17/12). "Semoga, adanya kasus pertama Omicron ini akan jadi momentum perbaikan bagi kita semua. Itu harapan saya. Bismillah."

Sebelumnya Presiden Joko Widodo juga sudah menanggapi temuan kasus COVID-19 perdana ini. Dalam siaran persnya, Jokowi mengimbau masyarakat untuk tidak panik meski harus tetap waspada menghadapi varian Omicron yang sudah ditemukan di Indonesia.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait