RI Putuskan Tampung Pengungsi Rohingya yang Terombang-Ambing di Laut Aceh Usai 'Disentil' UNHCR
AFP
Nasional

Pemerintah memutuskan untuk menampung kapal pengungsi Rohingya yang terombang-ambing di Laut Aceh. Sebelumnya Indonesia berencana untuk mendorong lagi kapal itu ke laut lepas.

WowKeren - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Urusan Pengungsi alias UNHCR mendesak Indonesia untuk menarik kapal yang mengangkut pengungsi Rohingya di Laut Aceh. Pasalnya kapal tersebut diklaim sudah 28 hari terombang-ambing di laut Kabupaten Bireuen, Aceh, dalam kondisi mesin mati.

Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan akhirnya memutuskan untuk menampung para pengungsi Rohingya tersebut dengan alasan kemanusiaan. Hal ini seperti disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polhukam, Irjen Pol Armed Wijaya, yang menyebut bahwa kapal didominasi pengungsi perempuan dan anak-anak.

"Jumlah pasti dari pengungsi tersebut baru akan diketahui setelah pendataan lebih lanjut. Kapal pengungsi saat ini sedang berada sekitar 50 mil laut lepas pantai Bireuen dan akan ditarik ke daratan," ujar Armed di Jakarta, Rabu (29/12).

Penanganan pengungsi akan dilakukan sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2016. Serta karena masih di tengah pandemi COVID-19, seluruh pengungsi Rohingya tersebut akan menjalani skrining kesehatan.

"Satgas Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri Kemenko Polhukam akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah, TNI, Polri, dan pemangku kepentingan terkait lainnya," tutur Armed, dikutip pada Kamis (30/12). "Agar pengungsi mendapatkan penampungan, logistik dan akses kesehatan."


Kendati demikian belum diketahui akan seperti apa nasib para pengungsi ini ke depannya. Sebab sebelumnya pemerintah berencana untuk mendorong kembali kapal pengungsi tersebut ke laut lepas lantaran kapal diklaim belum memasuki wilayah Bireuen.

"Jadi sebenarnya tidak hanya untuk Aceh Bireuen saja, bukan. Karena ini masih sangat jauh dan ini masih belum masuk dalam wilayah teritorial Bireuen," kata Danlanal Lhokseumawe, Kolonel Dian Suryansyah.

"Itu salah satu bentuk tugas kita, untuk mendorong kembali keluar dari wilayah NKRI," imbuh Dian. "Namun tetap kita berikan bantuan apa yang mereka butuhkan."

Keputusan senada juga disampaikan Bupati Birauen, Muzakkar Agani yang bercermin pada keputusan para pengungsi Rohingya sebelumnya. Sebab mereka sebenarnya ingin merapat ke Malaysia alih-alih ke Indonesia.

"Tapi dari pengalaman yang sudah-sudah Rohingya yang terdampar ke Bireuen, setelah dua hari mereka melarikan diri ke Malaysia," tutur Muzakkar. "Jadi kalau memang mereka saat ini mau ke Malaysia, kita dorong saja saat ini mereka ke Malaysia. Jadi hasrat mereka tercapai, kita sisi kemanusiaan juga tercapai."

Muzakkar memastikan pihaknya telah memberikan sejumlah bantuan logistik seperti bahan makanan dan bahan bakar. Bila ada yang sakit juga pihaknya telah menyediakan dokter untuk pemeriksaan kesehatan. "Menurut informasi dia mau ke Malaysia, dia tidak ada makanan, kita support makanan, itu saja, kita tidak berandai-andai," pungkas Muzakkar.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru