Kemenkes Bocorkan Hasil Uji Seroprevalensi COVID-19 RI: Super Immunity
AFP/Mladen Antonov
Nasional

Jubir Vaksinasi COVID-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menyebut hasil survei seroprevalensi di Indonesia masih dalam proses analisis, namun sejauh ini tampak titer antibodinya cukup tinggi.

WowKeren - Usai menggenjot laju vaksinasi COVID-19, kini pemerintah juga melakukan survei seroprevalensi. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui titer antibodi masyarakat terhadap COVID-19.

Informasi terbaru menyebut bahwa survei sudah selesai dilakukan dan hasilnya tengah dianalisis oleh para ahli. Meski hasilnya belum disampaikan secara resmi, Kementerian Kesehatan mengungkap bahwa bahwa titer antibodi masyarakat Indonesia terhitung tinggi.

"Jadi memang hasilnya (seroprevalensi) belum keluar resmi karena memang datanya belum selesai dianalisis. Tapi, dari data yang ada terlihat bahwa titer antibodi yang sudah terbentuk cukup tinggi di tengah masyarakat," jelas Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, Jumat (31/12).

Tingginya titer antibodi masyarakat Indonesia tentu kabar baik demi menghadapi kondisi pandemi di masa depan. Namun tentu menjadi pertanyaan juga, apa yang menyebabkan titer antibodi masyarakat Indonesia bisa tergolong tinggi?


Menurut Siti Nadia, hal ini terkait dengan banyaknya orang yang terinfeksi COVID-19 saat gelombang kedua melanda bulan Juni-Juli 2021 lalu. Kala itu varian Delta adalah penyebab utama terjadinya gelombang wabah COVID-19 di Tanah Air.

"Kita lihat bahwa ada masyarakat yang terinfeksi yang pada saat varian Delta yang lalu," jelas Siti Nadia. "Tapi kemudian juga mendapatkan vaksinasi."

Perpaduan antibodi akibat infeksi dan pemberian vaksin inilah yang diduga menyebabkan titer antibodi masyarakat terhitung tinggi. "Jadi, apa yang disebut sebagai super immunity itu, itu mungkin yang terjadi," imbuh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes tersebut.

Sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga sempat menyinggung soal super immunity dikaitkan dengan tidak melonjaknya kasus COVID-19 di Indonesia dan India saat ini. Meski demikian, Siti Nadia meminta masyarakat tetap waspada walaupun Indonesia kemungkinan memiliki super immunity.

Siti Nadia menilai, bila masyarakat jadi lengah karena keberadaan super immunity ini maka bisa berpotensi meningkatkan kasus COVID-19 ke depannya. Karena itulah tetap diperlukan kewaspadaan dan disiplin protokol kesehatan sampai situasi pandemi benar-benar terkendali.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait