Doddy Sudrajat membicarakan hak asuh serta donasi untuk sang cucu, Gala Sky. Sebelumnya permohonan Doddy untuk mengasuh Gala telah ditolak Pengadilan Agama sehingga kini ingin mengasuh bersama.
- Neressa Prahastiwi
- Selasa, 04 Januari 2022 - 20:46 WIB
WowKeren - Doddy Sudrajat kembali membahas hak asuh Gala Sky, putra semata wayang Vanessa Angel dan Bibi Andriansyah. Sebelumnya permohonan Doddy soal hak perwalian Gala telah ditolak Pengadilan Agama Jakarta Pusat.
Doddy Sudrajat diwakili sang kuasa hukum, Djamalluddin Koedoeboen, mengungkapkan keinginan untuk mengasuh Gala Sky bersama keluarga Bibi Andriansyah. Doddy pun tak masalah apabila hak asuh Gala Sky nantinya jatuh ke tangan keluarga Bibi.
"Keinginan beliau yang pertama soal pengasuhan Gala ini, beliau berharap agar bersama-sama," ujar Djamalluddin Koedoeboen saat menggelar jumpa pers di kawasan Brawijaya, Jakarta Selatan pada Selasa (4/1). "Sehingga mohon berkenan ketika beliau beserta keluarga membesarkan dan mengasuh Gala. Walaupun tidak menutup kemungkinan silahkan gitu dari keluarga Bibi."
Terkait permohonan hak asuh Gala Sky, Doddy Sudrajat disebut hanya ingin kejelasan di mata hukum. Lebih lanjut, Doddy juga menyampaikan harapannya terkait donasi Gala Sky agar tidak menimbulkan polemik di masa mendatang.
"Hari ini semua masih baik-baik saja karena kita masih dalam keadaan duka dan sedih, jadi semangat saling memberi dukungan, dorongan itu ada," kata Djamalluddin. "Tapi kita juga harus berpikir jauh bila di kemudian hari donasi ini terus berjalan dan ke depan terjadi dan timbul masalah hukum, siapa yang harus bertanggung jawab. Ini yang kami antisipasi."
Oleh sebab itu, Doddy Sudrajat berharap uang donasi untuk Gala Sky dikembalikan kepada negara seperti seharusnya. "Ya kan sebetulnya bukan pak Doddy yang mau, tapi dalam regulasi itu diatur," tegas Djamalluddin.
Donasi untuk Gala Sky dinilai menjadi polemik karena pihak penggalang tidak terbuka kepada pihak Doddy Sudrajat. Marissya Icha sebagai penggalang dana bahkan dilaporkan Doddy karena dinilai membuat sang cucu berada dalam masalah di kemudian hari.
"Sebetulnya kita menghargai dan menghormati siapapun yang memberi empati dan simpati. Tetapi kemudian dia terbuka, tidak dibicarakan dulu baik-baik, tidak disepakati seperti apa modelnya," pungkas Djamalluddin. "Lalu bagaimana aturannya dan sebagainya maka itu mungkin, kalau ditempuh dari awal ya mungkin tidak ada soal."
(wk/nere)
