Penjelasan Dinkes Soal 9 Warga Jabar Terpapar Omicron, Mayoritas PMI Dari Luar Negeri
Unsplash/Mufid Majnun
Nasional

Kepala Dinkes Jabar R Nina Susana Dewi menjelaskan bahwa dari 20 orang yang dilaporkan terpapar Omicron beberapa waktu lalu, hanya sembilan orang yang ber-KTP Jabar.

WowKeren - Pada Senin (3/1) lalu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah mengumumkan ada 20 orang warganya yang terkonfirmasi positif COVID-19 Varian Omicron. Kekinian, Dinas Kesehatan Jabar mengklarifikasi bahwa jumlah warga Jabar yang terpapar Omicron hanya sembilan orang.

Kepala Dinkes Jabar R Nina Susana Dewi menjelaskan bahwa dari 20 orang yang dilaporkan terpapar Omicron beberapa waktu lalu, hanya sembilan orang yang ber-KTP Jabar. Temuan ini dipastikan melalui pemeriksaan sampel dengan metode whole genome sequencing di Depok.

"Yang dari luar negeri itu saat tiba di Indonesia itu diskrining Omicron. Kemudian ada satu perusahaan, kebanyakan TKW diperiksa (sampel lab) di Depok Jawa Barat. Ada 20 orang yang positif di Depok, satu orang di antaranya orang Indramayu," ungkap Nina dikutip dari detikcom, Rabu (5/1). "Jadi dari 20 sampel yang diperiksa di Depok, hanya sembilan orang warga Jabar. Sisanya bisa dari provinsi lain."

Mayoritas pasien Omicron tersebut merupakan pekerja migran Indonesia (PMI). Menurut Nina, mereka baru pulang dari Arab Saudi, Lebanon, Uni Emirat Arab, hingga Arab Saudi.


"Jadi berbeda-beda, belum tentu satu grup," papar Nina.

Lebih lanjut, Nina meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik. Mengingat Varian Omicron dinilai memiliki tingkat fatalitas yang tidak setinggi Varian Delta.

"Fasyankes seperti rumah sakit sudah siap, kita kan sudah menghadapi puncaknya pada Juni-Juli kemarin, oksigen sampai habis dan sebagainya," jelasnya. "Itu kesiapan puncak kita, karena saat itu pasiennya juga banyak, kemarin sudah kita lewati itu. Dengan adanya Omicron ini, kita harus siap seperti itu, mudah-mudahan tidak naik."

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan melaporkan 92 kasus COVID-19 Varian Omicron baru pada Selasa (4/1). Dengan demikian, total kasus Omicron yang terdeteksi di Indonesia kini naik menjadi 254 kasus, terdiri dari 239 pelaku perjalanan internasional alias imported case dan 15 kasus transmisi lokal.

Menurut Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi, sebagian besar kondisi pasien Omicron ini hanya mengalami gejala ringan atau tanpa gejala. Adapun gejala yang paling banyak dialami adalah batuk (49 persen) dan pilek (27 persen).

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait