Polri Mulai Antisipasi Kampanye Hitam dan Hoaks Jelang Pemilu 2024 Sejak Dini
Nasional

Pihak kepolisian mulai mendeteksi sejumlah persoalan jelang Pemilu yang akan digelar tahun 2024 mendatang. Polri menyebut penyebaran hoaks hingga kampanye hitam akan dimulai sejak tahun 2022.

WowKeren - Pemilu akan diadakan tahun 2024 mendatang. Meski begitu, Pihak kepolisian pun mulai mengantisipasi sejumlah masalah yang mungkin terjadi sejak tahun ini.

Polri pun mulai mendeteksi sejumlah eskalasi jelang tahun politik pada 2024. Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo memprediksikan penyebaran berita bohong (hoaks) dan kampanye hitam (black campaign) akan mulai merebak di tahun 2022.

"Posisinya mendekati tahun-tahun politik atau mendekati pesta demokrasi di 2024. Meskipun masih beberapa tahun lagi, tapi isu-isu yang berkembang ini sudah mulai mengarah ke sana," ujar Irjen Dedi Prasetyo dalam diskusi virtual pada Selasa (11/1).

Dedi mengatakan prediksi itu lahir setelah berkaca dari tahun politik yang bergulir pada tahun-tahun sebelumnya. Sehingga, situasi serupa sangat memungkinkan kembali terjadi. "Di mana eskalasinya sudah mulai agak ada peningkatan," sambung Dedi.

Misalnya pada 2019, Polri banyak menghadapi hoaks, perang informasi, hingga black campaign yang tersebar di masyarakat. Saat itu, sekitar 170 juta pengguna media sosial (medsos) memerlukan literasi supaya tidak mudah terpancing berita bohong.


"Di 2019, pengalaman kami memang terjadi perang informasi, perang survei, politik identitas, black campaign, negative campaign, hoaks. Ini menjadi tantangan kita bersama," terang Dedi Prasetyo.

Menurut Dedi, literasi tersebut diperlukan dalam rangka meluruskan informasi hingga konten berita lemah verifikasi dari sumber yang menyebabkan kemunculan berita bohong di kalangan masyarakat. Dedi juga memprediksi perang psikologi hingga politik uang akan kembali marak dilakukan mulai tahun 2022 ini hingga Pemilu 2024 mendatang.

"Perang psikologis, money politics, dan perang IT, sudah seperti itu. Prediksi kami 2022 sampai menjelang 2024, situasi-situasi seperti itu akan muncul kembali," ungkap Dedi Prasetyo.

Dalam hal ini, Dedi mengatakan Polri akan mengantisipasi peningkatan eskalasi yang diprediksi banyak terjadi ke depannya. Karena itu,Dedi pun juga ikut mengimbau masyarakat Indonesia tidak mudah terprovokasi orang-orang yang ingin memecah belah bangsa.

"Jangan sampai terprovokasi oleh orang-orang yang ingin memecah belah bangsa ini," pungkas Dedi.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru