Virus Corona Baru NeoCov Picu Kekhawatiran, Begini Penjelasan Pakar Ilmu Kesehatan UI
/Michelle Budge
Nasional

Belum selesai dengan varian Omicron, muncul lagi virus Corona baru Neoromicia Capensis atau NeoCov. Apakah virus NeoCov juga akan menjadi ancaman untuk manusia?

WowKeren - Belum lama ini publik dihebohkan dengan kemunculan virus Corona lain yang ditularkan melalui hewan, Neoromicia Capensis atau NeoCov. Hal itu usai ilmuwan asal Tiongkok mengklaim NeoCov memiliki tingkat penularan tinggi dan risiko kematian yang tinggi. Meski begitu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai jika NoeCov masih perlu diteliti lebih dalam.

Sementara itu, pakar ilmu kesehatan Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Indonesia yang juga adalah mantan direktur penyakit menular WHO Regional Asia Tenggara, Profesor Tjandra Yoga Aditama mengatakan bahwa informasi mengenai virus tersebut baru berdasar analisa di laporan artikel. Sejauh ini, NeoCov juga disebut belum menular pada manusia.

Profesor Tjandra Yoga menyebut bahwa saat ini NeoCov belum bermutasi, bahkan bisa saja tak bermutasi lagi. Profesor Tjandra Yoga mengungkap ada kemungkinan virus tersebut tetap seperti yang ada pada saat ini.

Dipastikan, untuk saat ini NeoCoV hanya menyerang reseptor ACE2 pada kelelawar dan tidak mengikat reseptor pada manusia. Virus baru ini hanya mungkin menyerang manusia jika selanjutnya mengalami mutasi ke arah tersebut.


"Maka orang dapat saja berteori bahwa kalau nanti NeoCov bermutasi maka bisa saja diduga bahwa penularannya akan seperti COVID-19 dan fatality-nya seperti MERS CoV. Tapi ini kalau NeoCov bermutasi ke arah itu, bisa saja mutasinya. Kalau pun ada, akan ke arah lain lagi," ungkap Profesor Tjandra Yoga pada Minggu (30/1).

"Tetapi sekarang karena pandemi COVID-19 maka semua orang jadi sangat memperhatikan," sambung Profesor Tjandra Yoga Aditama.

Profesor Tjandra Yoga menekankan pentingnya melakukan pemantauan terkait perkembangan virus Neoromicia Capensis tersebut oleh para ahli. Selain itu, ia meminta agar masyarakat tidak cepat mengambil kesimpulan yang mungkin keliru. Tak hanya itu, Profesor Tjandra Yoga turut turut mengimbau masyarakat untuk tidak panik.

Prof Tjandra Yoga Aditama, mengingatkan bahwa kemunculan virus-virus jenis baru sudah terjadi sejak dahulu dan selalu ada dari waktu ke waktu. WHO sendiri menerangkan bahwa 75 persen sumber penyakit pada manusia berasal dari hewan liar. Menurut WHO, virus Corona sering ditemukan pada hewan, termasuk kelelawar, hewan liar yang diidentifikasi sebagai reservoir alami dari banyak virus tersebut.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait