Edy Mulyadi Kembali Minta Maaf Sebelum Diperiksa Bareskrim, Singgung Soal Eksploitasi Kalimantan
Nasional

Sebelum menjalani agenda pemeriksaan, Edy sempat menyampaikan permintaan maaf kepada beberapa pihak yang tersinggung atas ucapannya terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) anyar.

WowKeren - Edy Mulyadi menghadiri panggilan Bareskrim Polri pada Senin (31/1) hari ini. Edy tiba di Bareskrim sekitar pukul 09.46 WIB dengan didampingi tim kuasa hukumnya.

Sebelum menjalani agenda pemeriksaan, Edy sempat menyampaikan permintaan maaf kepada beberapa pihak yang tersinggung atas ucapannya terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) anyar.

"Saya kembali minta maaf sedalam-dalamnya, sebesar-besarnya. Sekali lagi minta maaf kepada sultan-sultan. Sultan Kutai, Sultan Paser, Sultan Banjar, Sultan Pontianak, Sultan Melayu atau apa sebagainya. Termasuk suku-sukunya, Suku Paser, Suku Kutai segala macam. Termasuk Suku Dayak tadi, semuanya saya minta maaf," ujar Edy.

Edy mengatakan bahwa para tokoh adat dan suku di Kalimantan bukanlah musuh. Ia menyebut bahwa ketidakadilan merupakan musuh yang sebenarnya.

Lebih lanjut, Edy menjelaskan bahwa pernyataannya merupakan bentuk penolakan atas pemindahan IKN yang dinilainya tak tepat waktu. Menurutnya, anggaran pembangunan IKN lebih baik digunakan untuk mensejahterakan rakyat dan membangun ekonomi nasional. "Bukan untuk membangun (IKN)," katanya.


Tak hanya itu, Edy turut menyinggung soal kerusakan ekologi yang disebabkan oleh eksploitasi sumber daya alam. Ia menilai hal tersebut justru tidak memberikan dampak untuk masyarakat di Kalimantan sendiri.

"Seharusnya dengan sumber daya alam yang sangat dahsyat itu dan dieksploitasi abis-abisan itu, mohon maaf lagi ya, seharusnya saudara-saudara saya warga masyarakat Kalimantan jauh lebih sejahtera daripada kita di Pulau Jawa," paparnya. "Karena harusnya mereka dapat bagian."

Di sisi lain, Edy tampak membawa tas berisi pakaian saat hadir di Bareskrim Polri. Rupanya, Edy menduga dirinya akan langsung ditahan setelah diperiksa polisi.

"Persiapan saya bawa pakaian. Saya dan teman-teman lawyer yang luar biasa ini menduga saya akan ditahan," ujarnya.

Namun Edy menilai dirinya akan ditahan bukan karena ucapan "Kalimantan tempat jin buang anak". Melainkan karena dirinya berani kritis terhadap pemerintah.

"Saya sadar betul karena teman-teman saya yang luar biasa ini sadar betul bahwa saya dibidik. Saya dibidik bukan karena ucapan bukan karena tempat jin buang anak. Saya dibidik bukan karena macan yang mengeong. Saya dibidik karena saya terkenal kritis," tukasnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru