Varian Omicron Serang Lansia dan Anak-Anak, DKI Bakal Tambah BOR dan Alihkan Pasien Non COVID-19
Nasional

Salah satu penyebab yang membuat angka kasus COVID-19 di Indonesia melonjak adalah sebaran varian Omicron yang sangat cepat. Hal ini tentu saja juga berdampak pada angka keterisian RS.

WowKeren - Angka kasus COVID-19 di Indonesia saat ini diketahui mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini terjadi lantaran dipicu oleh sebaran varian Omicron yang cepat.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa mayoritas kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia yang mengalami gejala sedang, berat, hingga kritis merupakan warga lanjut usia atau lansia dan anak-anak. Budi menyebut bahwa pasien yang mengalami perburukan gejala mayoritas belum menerima vaksin dua dosis.

Budi lantas mengungkapkan lima kasus kematian akibat Omicron di Indonesia, 60 persen di antaranya belum menerima vaksin COVID-19. Maka dari itu, ia meminta kepada seluruh masyarakat untuk segera mengakses program vaksin COVID-19, baik dosis lengkap maupun dosis lanjutan atau booster. Menurutnya, dengan melakukan vaksinasi, bisa memberikan imunitas tubuh dalam melawan infeksi varian Omicron.

Budi kembali mengingatkan bahwa lonjakan kasus COVID-19 sudah mulai terjadi, dan akan berlangsung hingga akhir Februari. Tidak hanya itu, sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19 pun dapat mengalami kondisi overload apabila seluruh pasien COVID-19 menjalani rawat inap.


Seperti yang terjadi di DKI Jakarta. Keterisian tempat tidur RS atau bed occupancy rate (BOR) RS rujukan COVID-19 DKI Jakarta saat ini diketahui tembus hingga 57 persen. Pemprov DKI pun mulai menambah kapasitas BOR di RS rujukan COVID-19.

"Ini tentu harus tingkatkan kapasitas RS-nya. Karena sangat mungkin kita menemukan kasus-kasus yang terus meningkat di hari ke depan ini," tutur Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia kepada detikcom, Senin (31/1).

Lebih lanjut, Dwi menuturkan bahwa proses penambahan tempat tidur RS COVID-19 saat ini sedang berproses. Ia juga memastikan proses tersebut dibarengi dengan pengalihan pasien non COVID-19 dari RS rujukan.

Dwi lantas meyakini bahwa DKI sudah berpengalaman dalam menghadapi kondisi lonjakan kasus COVID-19, sehingga saat ini Pemprov DKI akan melakukan hal yang sama dan mengulangi strategi yang sama di masa gelombang kedua COVID-19.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait