Bisa Segera Diuji Klinik ke Manusia, Vaksin Merah Putih UNAIR Sudah Dapat Izin dari BPOM
Pixabay/ilustrasi/torstensimon
Nasional

Vaksin COVID-19 Merah Putih yang dikembangkan UNAIR kini sudah mendapat Persetujuan Protokol Uji Klinik (PPUK) dari BPOM. Hal itu berarti vaksin Merah Putih sudah bisa diuji klinik ke manusia.

WowKeren - Kabar baik datang dari vaksin Merah Putik Unair. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan Persetujuan Protokol Uji Klinik (PPUK) vaksin virus corona (Covid-19) Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga (Unair) dengan berbasis inactivated virus, dan bermitra dengan PT Biotis Pharmaceuticals.

Penny K. Lukito selaku Kepala BPOM menjelaskan bahwa dengan pemberian PPUK, maka vaksin Merah Putih sudah dapat melakukan uji klinik pada manusia. Jika berjalan lancar, target pemberian izin penggunaan darurat (EUA) vaksin Merah Putih Unair oleh BPOM yakni pada Juli 2022 mendatang.

"Kami akan menginformasikan, telah diberikannya PPUK untuk vaksin Merah Putih dengan platform inactivated virus yang dikembangkan oleh Unair dan PT Biotis Pharmaceuticals," ujar Penny dalam konferensi pers, Senin (7/2).

BPOM telah melakukan pembinaan berupa pemenuhan standar dan persyaratan untuk menghasilkan obat dan vaksin yang aman, berkhasiat, dan bermutu, yang diproduksi dari fasilitas industri farmasi yang memenuhi persyaratan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dengan standar internasional. Saat ini PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia juga sudah mendapatkan sertifikasi CPOB setelah sebelumnya memperoleh sertifikat CPOB untuk fasilitas fill and finished pada 18 Agustus lalu.

Penny berharap agar pengembangan vaksin dalam negeri dapat terus berkelanjutan. Sehingga seluruh rakyat Indonesia yang sudah sesuai dengan syarat dan ketentuan penerima vaksin dapat segera disuntik dan mendapatkan imunitas.

"Kita sudah berusaha bersama-sama, sudah mengikuti untuk menjadikan bangsa kita mandiri dikaitkan dengan aspek vaksin baik pengembangan dan produksi. Dan BPOM telah melakukan pendampingan dalam hal penelitian sampai pengembangannya, sampai fasilitas produksi yang memenuhi CPOB," pungkasnya.

Selain vaksin dari Unair, terdapat sejumlah universitas dan lembaga lainnya yang mengembangkan vaksin Merah Putih. Seperti LBM Eijkman dengan vaksin subunit protein rekombinan/ Selanjutnya vaksin dari LIPI dengan metode protein rekombinan modifikasi RBD.

Kemudian, ITB dengan metode sub unit protein rekombinan dan Adenovirus vector. Lalu UI dengan metode pengembangan DNA, mRNA, dan platform virus like-particles. Dua yang lain, yakni UGM dengan subunit protein rekombinan, dan dari Unpad dengan dua platform protein rekombinan dan peptida, IgY Anti-RBD.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait