Desa Wadas Dikepung Polisi, Ganjar Pranowo Tegaskan Tak Akan Ada Kekerasan
Nasional

Tim kuasa hukum Desa Wadas dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta mengaku dilarang masuk oleh polisi jika tidak membawa surat kuasa. Sejumlah warga disebut masih dikepung aparat.

WowKeren - Desa Wadas di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, didatangi ratusan anggota petugas gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP pada Selasa (8/2) hari ini. Petugas dilaporkan melepas sejumlah poster terkait penolakan tambang dan mengejar sejumlah pemuda desa hingga masuk ke area hutan.

Warga lantas merapatkan barisan dan berkumpul di masjid serta sejumlah posko. Kekinian, tim kuasa hukum Desa Wadas dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta mengaku dilarang masuk oleh polisi jika tidak membawa surat kuasa.

"Tim kuasa hukum dari LBH Yogyakarta tidak diperbolehkan masuk ke Desa Wadas jika tidak membawa surat kuasa," ungkap Kepala Divisi Penelitian LBH Yogyakarta, Era Hareva Pasarua, dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Era, sejumlah warga masih dalam kepungan aparat kepolisian. Beberapa bahkan disebut ada yang tertahan di masjid sekitar.


Kehadiran para petugas gabungan itu disebut bertujuan untuk mengawal Badan Pertanahan Nasional (BPN) melakukan proses pengukuran. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sendiri menyatakan tidak ada yang perlu ditakuti terkait situasi Desa Wadas.

Ganjar menjelaskan bahwa petugas yang datang hanya bertugas untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Oleh sebab itu, Ganjar meminta warga untuk tidak menyikapi kedatangan aparat secara berlebihan.

"Iya ada pengukuran, hanya pengukuran saja kok. Tidak perlu ditakuti. Tidak akan ada kekerasan," jelas Ganjar.

Ganjar juga mengaku telah berkomunikasi dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Ia kembali menegaskan tidak akan ada kekerasan di Desa Wadas.

"Sudah kita bicarakan, Komnas HAM sudah kita undang, kita ngobrol juga sudah baik-baik. Ini hanya pengukuran saja kok jadi tidak perlu ada yang ditakuti," ujarnya dilansir detikcom. "Kita sudah komunikasi bahkan waktu itu kita minta yang jadi host-nya Komnas HAM, jadi netral to. Sayang saja waktu itu tidak semua mau datang, jadi jangan khawatir, ada niatan baik, tidak akan ada kekerasan. Siapa pun tolong letakkan pada pondasi yang sama. Teman-teman mau ngukur, sehingga nantinya soft-lah semuanya."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait