Tim Istana Datangi Desa Wadas, Tangis Warga Pecah Saat Ceritakan Peristiwa Penangkapan
Nasional

Ketegangan yang dipicu oleh pembangunan proyek bendungan di Desa Wadas, tampaknya juga terdengar hingga di Istana. Sehingga membuat pihaknya turun langsung ke lapangan.

WowKeren - Belakangan ini, publik menyoroti ketegangan yang terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah. Ketegangan ini bermula pada saat ada kegiatan pengukuran lahan yang dikeitahui akan digunakan sebagai pembangunan proyek Bendungan Bener.

Bahkan ketegangan tersebut juga sempat berujung pada penangkapan sejumlah warga oleh aparat keamanan. Menanggapi hal tersebut, Tim Kantor Staf Presiden (KSP) pun mendatangi warga yang pro dan kontra pembangunan bendungan pada Minggu (13/2) kemarin.

Tenaga Ahli Utama KSP, Joanes Joko mengatakan bahwa kedatangan tim dari Istana itu ingin mendengar bagaimana pendapat warfa soal pembangunan Bendungan Bener. "Bagi warga yang mendukung, pembangunan bendungan diyakini bisa memberikan banyak manfaat," tutur Joanes dalam keterangannya, Senin (14/2).

Lebih lanjut, Joanes mengatakan bahwa pihaknya juga pergi ke Dukuh Prajan untuk bertemu dengan warga yang menentang atau kontra terkait pembangunan Bendungan Bener. Ia juga mengungkapkan bahwa di lokasi terjadinya penangkapan warga Wadas juga sudah tidak tampak adanya penjagaan dari aparat keamanan. "Aktivitas warga sudah tampak biasa," imbuhnya.

Melihat kehadiran Joanes bersama tiga Tenaga Ahli KSP lainnya, beberapa warga desa dan juga perwakilan LBH Yogyakarta yang tampaknya sudah menunggu, langsung mengajak tim KSP ke Serambi Masjid Hidayatul Islam atau lebih sering disebut Masjid Prajan untuk berbincang-bincang.


Pada mulanya, pertemuan itu hanya diikuti oleh beberapa orang. Namun setelah beberapa jam berlangsung, puluhan warga berdatangan dan tempat mengobrol pun pindah ke dalam masjid.

Di hadapan warga yang kontra itu, Joanes lantas membuka dialog dengan menggunakan kalimat Jawa. Joanes pun memberikan waktu dan mempersilakan warga untuk bercerita hingga mengeluarkan unek-uneknya atas ketegangan yang terjadi di Desa Wadas.

Saat satu per satu warga menceritakan peristiwa tersebut, tak jarang sesekali emosi warga tak terkontrol saat menceritakan kronologi peristiwa. Bahkan ada masyarakat yang terlihat menangis.

Joanes lantas mengatakan bahwa pihaknya memastikan akan menyampaikan keluh kesah warga Wadas kepada Presiden Joko Widodo. "Matur suwun (terima kasih) bapak/ibu sudah berkenan menemui kami, dan menyampaikan semuanya," lanjut Joanes.

"Kami sudah dengar dan catat baik-baik suara bapak/ibu semua. Kami akan sampaikan ke bapak Presiden soal ini," tandas Joanes.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait