Bak Pemilu, Pembeli Minyak Goreng di Majalengka Harus Celupkan Jari ke Tinta Demi Cegah Kecurangan
Freepik
Nasional

Meski pemerintah telah menetapkan kebijakan harga minyak goreng murah, hal ini tampaknya masih memicu kelangkaan stok ketersediaannya. Masyarakat bahkan rela mengantre untuk bisa mendapatkannya.

WowKeren - Setelah pemerintah menetapkan kebijakan harga murah untuk minyak goreng beberapa waktu lalu, masyarakat berbondong-bondong menyerbu ritel dan tempat-tempat yang menjual minyak goreng murah itu. Atas hal ini, sehingga memicu antrean panjang di sejumlah toko.

Seperti yang terjadi di Majalengka baru-baru ini, tampak antrean ibu-ibu di sebuah supermarket yang terletak di Jalan Raya Lanud Sugiri, Sukani, Kecamatan Jatiwangi, pada Selasa (15/2) siang. Mereka diketahui rela antre selama berjam-jam demi mendapatkan satu hingga dua liter minyak goreng murah.

Seperti yang diketahui, keberadaan minyak goreng murah belakangan ini memang menjadi sebuah barang langka. Kalaupun dijumpai, harga minyak goreng tersebut berada di angka Rp20 ribu per liternya atau bahkan lebih. Sementara untuk minyak goreng murah, harganya berada di angka Rp14 ribu per liter dan hanya ada di beberapa tempat saja, kemudian pembeliannya juga dibatasi.

Untuk mempercepat laju antrean pembeli minyak goreng tersebut, petugas satuan pengamanan supermarket pun ikut mengatur. Ibu-ibu diminta untuk baris rapi dan menjaga jarak, mengingat saat ini masih berada di pandemi COVID-19. Adapun dua jalur ke meja kasir diketahui sama ramainya.


Mengingat pembelian minyak goreng itu dibatasi, maka pihak supermarket pun mengambil langkah pencegahan agar tidak terjadi kecurangan. Adapun cara yang dilakukan adalah bagi mereka yang telah mendapatkan dan membeli minyak goreng, wajib mencelupkan jari kelingkingnya ke tinta yang disediakan, seperti saat Pemilu.

Sementara itu, salah satu pembeli yang diketahui identitasnya sebagai Imah (56), yang merupakan warga Desa Ciborelang, Kecamatan Jatiwangi, mengaku mulai mengantre di depan supermarket sejak pukul 06.00 WIB. Ia mengaku baru bisa membeli minyak goreng kemasan sekitar pukul delapan pagi saat supermarket sudah dibuka.

Imah mengatakan bahwa dirinya memang sengaja datang ke supermarket pagi-pagi sekali, lantaran khawatir tidak mendapatkan stok minyak goreng. Menurut pengakuannya, setelah mengantre sekitar dua jam, ia akhirnya bisa membeli minyak goreng, namun hanya satu bungkus minyak goreng kemasan dua liter.

Imah lantas berharap agar kondisi kelangkaan minyak goreng bisa segera berakhir, dan kembali ke keadaan semula. "Mudah-mudahan cepet biasa lagi, bisa belanja nyaman, enggak perlu dateng pagi-pagi buat beli minyak goreng," tutur Imah dalam keterangannya, dilihat Rabu (16/2).

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait