Dr Matshidiso Moeti, direktur regional WHO untuk Afrika, mengatakan jika selama masih ada virus polio liar di dunia maka semua negara berisiko mengimpor virus itu.
- Zodiak Yanuarita
- Jumat, 18 Februari 2022 - 14:01 WIB
WowKeren - Di tengah masih merebaknya pandemi COVID-19, terutama dengan varian omicron yang menjadi perhatian, masih ada ancaman virus lain yang perlu ditangani. Malawi telah mendeklarasikan wabah polio di negara itu, yang merupakan kasus pertama virus polio liar di Afrika selama lebih dari lima tahun terakhir.
Deklarasi itu muncul setelah seorang anak kecil di ibu kota negara itu, Lilongwe, mengidap penyakit tersebut. Pada Kamis (17/2), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan jika strain yang ditemukan pada anak di Lilongwe telah dikaitkan dengan satu yang beredar di Pakistan.
Di Pakistan sendiri, virus polio masih berstatus endemik. Sementara itu, Afrika telah dinyatakan bebas polio liar pada Agustus 2020 lalu. Terkait deteksi kasus baru-baru ini, WHO menyatakan tidak mempengaruhi status tersebut.
Dr Matshidiso Moeti, direktur regional WHO untuk Afrika, mengatakan jika selama masih ada virus polio liar di dunia maka semua negara berisiko terkena. Mereka pun segera melakukan tindakan untuk mencegah penyebaran virus itu.
"Selama polio liar ada di mana pun di dunia, semua negara tetap berisiko mengimpor virus," kata Moeti. "Menyusul deteksi polio liar di Malawi, kami mengambil tindakan segera untuk mencegah potensi penyebarannya."
Sebagai langkah untuk mencegah penularan, imunisasi tambahan telah ditingkatkan. WHO bersama dengan otoritas kesehatan di Malawi juga melakukan penilaian risiko dan mengerahkan tim respons cepat.
Kasus virus polio liar terakhir kali diidentifikasi pada 2016 lalu di Nigeria. Secara global, hanya ada 5 kasus yang terdeteksi sepanjang tahun 2021.
"Setiap kasus virus polio liar adalah peristiwa penting," kata Dr Modjirom Ndoutabe, koordinator polio di Kantor Regional WHO untuk Afrika. "Dan kami akan mengerahkan semua sumber daya untuk mendukung respons negara."
Polio masih menjadi endemik di Pakistan dan Afghanistan. Belum ada obat untuk penyakit ini namun vaksin telah membantu pemberantasannya di berbagai belahan dunia.
(wk/zodi)
