Alur Jadi Perdebatan, Kritikus Ikut Buka Suara Soal Film BDSM 'Love and Leashes'
TV

Kisah BDSM dalam film Netflix 'Love and Leashes menuai sorotan banyak pihak, termasuk kritikus Jung Deok Hyun. Simak komentarnya dalam berita di bawah ini.

WowKeren - Film baru Netflix "Love and Leashes" berhasil menarik perhatian banyak orang usai dirilis pada 11 Februari lalu. Khususnya karena film ini menceritakan kisah cinta dengan BDSM, aktivitas seksual yang merujuk pada perbudakan fisik, sadisme dan masokhisme yang dilakukan atas kesepakatan kedua belah pihak.

Secara lebih detail, "Love and Leashes" bercerita tentang seorang pria dengan selera yang unik dan seorang wanita yang mengetahui rahasianya. Ceritanya dimulai ketika Jung Ji Woo (Seohyun), salah menerima paket untuk pembelian S&M (jenis permainan yang memberikan rasa sakit demi meningkatkan kepuasan seksual). Paket itu sebenarnya dibeli oleh rekan kerjanya yang bernama Jung Ji Hoo (Lee Jun Young).

Jung Ji Hoo kemudian menjelaskan tentang fetish yang dimilikinya kepada Jung Ji Woo. Setelah mendengar penjelasan Jung Ji Hoo, Jung Ji Woo berpikir bahwa dia mungkin juga memiliki fantasi BDSM yang sama dengannya. Sejak saat itu, mereka memutuskan untuk menjalin hubungan selama tiga bulan.

Alur ini menuai reaksi negatif dari beberapa pihak. Dikatakan bahwa tidak aman untuk memperkenalkan proyek BDSM di lingkungan sosial dan budaya yang tertutup secara seksual seperti Korea karena bisa mengarah ke kejahatan seksual.

Beberapa juga mengatakan bahwa hal ini mengagungkan kekerasan atau menyakiti diri sendiri. Untuk lebih menekankan kritiknya, mereka mengangkat artikel tentang peningkatan kejahatan seksual imitasi seiring dengan perilisan film "Fifty Shades of Grey".


Di sisi lain, ada kontra-argumen tentang bagaimana orang harus belajar menghadapinya jika memiliki kecenderungan tersebut. Bahkan jika ada unsur BDSM di film, itu tidak dianggap sebagai sesuatu yang provokatif karena karakter melakukannya atas dasar kesepakatan bersama.

Beberapa berpendapat bahwa karena sifatnya sebagai film, kedalaman ceritanya pasti akan dangkal seperti webtoon aslinya. Hal ini akhirnya mengurangi elemen yang dapat dikaitkan dengan pemirsa.

Kritikus Jung Deok Hyun berkata, "Memang benar bahwa film ini membahas materi provokatif yang belum pernah dibahas sebelumnya. Namun, ada hal-hal yang kupikir harus ditangani secara sensitif sebenarnya tidak dibahas sama sekali di film ini."

"Jika mereka mampu menarik simpati pemirsa dengan lebih berani di area yang dianggap kontroversial, mereka akan membujuk lebih banyak orang," imbuhnya.

(wk/eval)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait