Pedagang Gorengan Keluhkan Susah Dapatkan Tahu dan Tempe, Perajin Gelar Aksi Turunkan Harga Kedelai
AFP/Chaideer Mahyuddin
Nasional

Belum selesai dengan permasalahan kelangkaan minyak goreng, kini pedagang gorengan dipusingkan dengan ketersediaan tempe dan tahu yang susah didapatkan. Di sisi lain, perjain tempe dan tahu pun menggelar aksi protes.

WowKeren - Belum lama ini, keberadaan tahu dan tempe tampaknya menyusul minyak goreng alias menjadi langka. Belum selesai dengan permasalahan kelangkaan minyak goreng, kini masyarakat harus dihadapkan dengan susahnya mendapat tahu dan tempe. Padahal kedua protein nabati itu menjadi favorit masyarakat.

Kelangkaan tahu dan tempe itu pun tampaknya juga dikeluhkan oleh para pedagang gorengan. Adapun kelangkaan tahu dan tempe ini disebut dikarenakan adanya aksi mogok produksi akibat kenaikan bahan baku kedelai.

Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan pembeli, para pedagang diketahui harus bersiasat dengan membeli tahu dengan jumlah banyak pada Minggu (20/2) kemarin. Hal ini diungkapkan oleh salah satu pedagang gorengan yang diketahui identitasnya Aan. Aan sendiri merupakan pedagang gorengan di Jalan Musi, Depok, Jawa Barat.

Menurut pria yang biasa dipanggil Bang Aan itu kelangkaan tahu dan tempe terjadi pada Senin (21/2) hingga Rabu (23/2) mendatang. "Ini saya jualan ada tahu goreng, cuman ini beli kemarin, kalau hari ini sudah enggak ada yang juakan," tutur Aan kepada Tribunnews, Senin (21/2).


Sementara mengenai gorengan tempe, Aan menuturkan tidak menjual dan menyetok lantaran akan rusak setelah diinapkan. Ia bahkan mengaku menyerah untuk mendapatkan tempe lantaran di mana-mana tidak ada yang menjualnya. "Ini ya jualan bakwan, risol, pastel, oncom, dll," imbuhnya.

Aan mengungkapkan bahwa masih ada sejumlah pembeli yang menanyakan gorengan tempe. Mengingat tidak ada yang menjualnya, maka ia pun tidak menjual gorengan tempe. Ia lantas berencana akan menaikkan harga gorengan usai stok kembali normal.

"Ya biasa jual gorengan tempe Rp1.000-an, nanti mungkin jual Rp1.500, minyak juga naik soalnya," papar Aan. Aan pun berharap agar harga tempe dan tahu bisa kembali normal tanpa adanya kenaikan.

Di sisi lain, sejumlah massa yang diketahui merupakan perajin tempe dan tahu di wilayah Depok pun menggelar aksi protes terhadap harga kedelai yang melonjak. Selain menuntut kestabilan harga kedelai, mereka juga menggelar aksi mogok produksi selama 3 hari, terhitung per 21 Februari hingga 23 Februari 2022 nanti.

Ketua Umum Paguyuban Dadi Rukun, Rasjani mengatakan bahwa dalam waktu satu bulan, harga kedelai melonjak signifikan. Adapun semula harga kedelai per kilo di kisaran Rp7 ribu hingga Rp8 ribu, naik hingga Rp11 ribu.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru